M Nuh: Bahasa Bisa jadi Penguat Komunitas ASEAN

M Nuh: Bahasa Bisa jadi Penguat Komunitas ASEAN
M Nuh: Bahasa Bisa jadi Penguat Komunitas ASEAN
JAKARTA - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh menerangkan, bahasa bukan sekadar sebagai aspek fungsional semata, tetapi juga memiliki peran penting sebagai identitas suatu bangsa. "Bahasa juga merupakan cerminan kondisi terkini dan mendatang suatu bangsa. Bahkan, bahasa dapat dijadikan penguat komunitas ASEAN," ungkap Mendiknas, saat membuka "Governing Board Meeting Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Centre for Quality Improvement of Teacher and Education Personnel in Language (SEAMEO Regional Centre for QITEP in Language)", di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Senin (18/10).

Ikut hadir pada acara itu, SEAMEO Secretary Dato Ahmad bin Sipon, Acting Director SEAMEO QITEP in Languange Muhammad Hatta, serta Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Kemdiknas, Baedhowi. Adapun para peserta sendiri terdiri atas perwakilan negara-negara anggota ASEAN yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Timor Leste, Filipina, Singapura, Laos, Kamboja, Brunei Darussalam - hanya delegasi Myanmar dan Vietnam yang tak hadir.

Mendiknas menyampaikan, keberadaan SEAMEO-QITEP in Language dalam pengembangan bahasa sendiri, memiliki dua peran sekaligus. Yaitu sebagai diplomasi kultural dan pertukaran nilai bahasa. Menurut Mendiknas, kekuatan dunia saat ini telah bergeser dari Eropa dan Amerika ke Asia. "Negara kawasan Asia Tenggara akan menjadi sumber pengembangan dunia ke depan. Keberadaan QITEP in languange ini sangat penting tidak hanya sekadar untuk pendidikan, tetapi juga sebagai bagian penguatan bangsa antar anggota SEAMEO," katanya.

Sementara itu, Dirjen PMPTK Kemdiknas Baedhowi juga menyampaikan, SEAMEO-QITEP in Language adalah salah satu dari 19 SEAMEO Center. SEAMEO-QITEP in Language baru pertama kali mengadakan governing board meeting sejak diresmikan pada 13 Juli 2009, oleh Presiden SEAMEO Council Jurin Laksanavisit yang menjabat Menteri Pendidikan Thailand. "Indonesia (dalam hal ini) diharapkan bisa memberikan layanan kepada negara-negara lain untuk melakukan pelatihan bahasa Mandarin, Jepang, Arab, Jerman dan Indonesia," ujarnya.

JAKARTA - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh menerangkan, bahasa bukan sekadar sebagai aspek fungsional semata, tetapi juga memiliki peran

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News