Mahasiswa Ditangkap FBI, Juara I Lomba Keamanan Jaringan

Mahasiswa Ditangkap FBI, Juara I Lomba Keamanan Jaringan
Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - The Federal Bureau of Investigation (FBI) atau Biro Investigasi Federal Amerika Serikat, menangkap tiga mahasiswa Stikom Surabaya, Jatim, Minggu (11/3).

Tiga mahasiswa yang diduga meretas 600 situs dan sistem di 44 negara yakni Katon Primadi Sasmitha (21) warga Jalan Kupang Krajan, Sawahan Surabaya, Nizar Ananta (21) warga Jalan Pucang Timur Gubeng Surabaya dan Arnold Triwardhana Panggau (21) asal Banyuwangi yang berdomisili di Krembangan.

Penasihat Komunitas Surabaya Blackhat Rama Zeta, mengatakan bahwa dirinya turut prihatin ada rekannya yang tertangkap atas kasus peretasan.

"Kami atas nama komunitas turut prihatin atas kejadian ini, namun kembali lagi. Dalam komunitas sudah sering diperingatkan tentang bahaya tindakan hacking illegal yang sudah diatur UU ITE," ujar Rama saat dihubungi via WhatsApp, Rabu (14/3).

Rama menuturkan, dari ketiga pelaku yang ditangkap merupakan anggota tidak aktif. Namun ia mengaku dari ketiganya memiliki kedekatan dengan salah seorang yang bernama Katon Primadi Sasmitha (KPS). "Dengan KPS saya dekat. Untuk yang dua kurang akrab," ungkapnya.

Pemuda usia 20 tahun itu menerangkan, KPS merupakan mahasiswa biasa. Namun dia memiliki keahlian di bidang IT yang cukup mumpuni, terutama dalam bidang hal keamanan.

"Dengan KPS dahulu pernah saya mendapatkan juara 1 (satu) lomba keamanan jaringan tingkat Kota Surabaya tahun 2015," tuturnya.

Lebih lanjut Rama menerangkan, untuk kedua tersangka lain dia tidak begitu dekat. Sebenarnya, lanjut Rama, Komunitas Surabaya Blackhat merupakan sebuah organisasi IT yang didirikan oleh beberapa pemuda Surabaya yang fokus kepada edukasi kepada masyarakat awam. Selain itu sebagai wadah pembelajaran IT di Surabaya yang didirikan pada tahun 2011.

Salah satu dari tiga mahasiswa Stikom yang ditangkap FBI merupakan ahli keamanan jaringan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News