Makan Cabai Bisa Bikin Sakit Kepala?

Makan Cabai Bisa Bikin Sakit Kepala?
Cabai. Ilustrasi Foto: JPG/JPNN.com

Semuanya berawal saat pria 34 tahun yang dirahasiakan namanya itu memasuki kontes makan cabai. Saat itu dia mengonsumsi Carolina Reaper. Cabai berbentuk agak bulat, mengerut dan merah ini memegang Guinness World Record sebagai jenis terpedas di dunia dengan kandungan kapsaisin tertinggi.

Kontes pun dimulai, kemudian pria tersebut lahap memakan Carolina Reaper. Tak berapa lama kemudian, ia segera mengalami rasa sakit kepala dan leher yang kuat. Rasa sakit itu kian memburuk dan muncul lagi di hari-hari berikutnya, hingga dirinya berakhir di ruang gawat darurat sebuah rumah sakit.

CT scan menunjukkan bahwa beberapa arteri di otak pria tersebut jadi menyempit akibat Carolina Reaper. Kalangan medis menyebutnya sebagai “thunderclap headache” atau sakit kepala yang luar biasa.

Untung, sakit kepala pasien hilang dengan sendirinya, ketika arterinya kembali normal beberapa minggu kemudian. Seberapa bahaya sakit kepala tersebut?

Thunderclap headache, sakit kepala bagaikan petir

Menurut Troy Madsen, peneliti kesehatan dari Universitas Utah, sakit kepala thunderclap datang dengan sangat tiba-tiba dan biasanya berlangsung kurang dari lima menit. Penamaannya menggunakan embel-embel “thunder” karena konon, rasa sakitnya seperti disambar petir.

"Mereka memukul Anda seperti sambaran. Tiba-tiba saja, entah dari mana, rasa sakit tersebut mencapai intensitas maksimum dalam hitungan detik," katanya.

Beberapa kasus sakit kepala thunderclap, terjadi tanpa penyebab yang diketahui dan dianggap jinak. Ia dapat terjadi sebagai akibat dari stroke, pendarahan setelah cedera kepala, atau perubahan tekanan darah yang tiba-tiba. Pada sekitar 10 persen kasus, Madsen mengatakan bahwa sakit kepala ini bisa menandakan aneurisma otak yang pecah.

Beberapa kasus sakit kepala thunderclap, terjadi tanpa penyebab yang diketahui dan dianggap jinak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News