Makanan Berformalin Masih Beredar

Makanan Berformalin Masih Beredar
Makanan Berformalin Masih Beredar
BARLIAN--Penggunaan formalin dalam beberapa jenis makanan sebenarnya bukan hal baru. Bahkan, sudah berlangsung bertahun-tahun. Sulitnya membedakan produk yang diawetkan dengan formalin boleh jadi sebagai salah satu penyebab masyarakat seperti bersikap acuh terhadap risiko yang ditimbulkan. Perilaku sebagian konsumen yang masih senang memilih produk yang awet berharga murah ditengarai juga menjadi penyebab lain.

Menurut  Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan  Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Selatan Hj Nariman Kiptiah, kebanyakan makanan yang ditengarai mengandung formalin adalah jenis makanan produksi rumah tangga, seperti bakso, tahu, ikan dan sejumlah jenis lainnya. ”Kita sedang melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya makanan berformalin yang tidak mereka sadari,” tuturnya.

Bahaya formalin pada makanan dapat berakibat kerusakan pada hati, jantung, otak, limpa, pankreas, saraf pusat dan ginjal. Sebenarnya, kata dia,  kalau masyarakat peduli, produksi dan peredaran makanan berformalin bisa dicegah. Ia juga berharap masyarakat selektif dalam memilih makanan. Ciri-ciri makanan berformalin sendiri sebenarnya sangat mudah dikenali.

Menurut Hj Nariman, jika makanan tersebut mengandung formalin, tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar 25 derajat celcius. Bila dimasukkan lemari es dengan suhu 10 derajat celcius, makanan tersebut bisa bertahan hingga 15 hari.

BARLIAN--Penggunaan formalin dalam beberapa jenis makanan sebenarnya bukan hal baru. Bahkan, sudah berlangsung bertahun-tahun. Sulitnya membedakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News