Makelar Calon Menteri Minta 'Uang Pulsa'
Minggu, 18 Oktober 2009 – 06:25 WIB
JAKARTA -- Banyak sekali tokoh yang berminat untuk ditunjuk sebagai menteri di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid kedua. Tingginya animo itu dimanfaatkan para calo untuk menangguk keuntungan. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Achmad Mubarok menyebut mereka ini sebagai tim gelap. Mereka berperasi dengan cara meyakinkan sejumlah tokoh bahwa dia itu layak menjadi menteri. Lantas, para tokoh itu dimintai curiculum vitae (CV), yang dijanjikan bisa sampai ke tangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Politisi Demokrat yang terkenal ceplas-ceplos saat berbicara itu mengaku, hingga kemarin dirinya sudah menerima 10 CV dari tim gelap. Namun, tak satu pun yang diteruskan ke SBY. "Semua masuk ke laci meja saya," ujarnya enteng. Biasanya, begitu CV sampai di tangannya, disusul lobi lewat telepon. Ada yang mengantar CV seorang tokoh bergelar doktor, yang kata tim gelap itu, sangat cocok menjadi menteri ini, menteri itu. Bahkan, ada juga yang minta bertemu di hotel.
Ujung-ujungnya, para tokoh itu dimintai sejumlah uang. Barangkali lantaran jumlahnya tidak banyak, Mubarok menyebutnya sebagai 'ung pulsa'. Mubarok sendiri mengaku menerima CV dari para calo itu, yang minta agar diteruskan ke SBY.
Baca Juga:
"Sebenarnya para tokoh itu tidak berminat. Tapi lantaran didesak-desak terus oleh tim gelap itu, dengan mengatakan yang bersangkutan pantas jadi menteri. Begitu dimintai CV, terus dimintai uang pulsa," ungkap Achmad Mubarok dalam diskusi di Warung Daun Pakubuwono, Jakarta, kemarin (17/10).
Baca Juga:
JAKARTA -- Banyak sekali tokoh yang berminat untuk ditunjuk sebagai menteri di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid kedua. Tingginya animo itu dimanfaatkan
BERITA TERKAIT
- PPPK Punya Hak & Tanggung Jawab sama dengan PNS, tetapi Bedanya Jelas
- Kemenkes Butuh 5.500 Tenaga Kerja untuk 4 RS Baru Milik Pemerintah
- Sesmenpora: PPPK Bukan ASN Nomor Dua
- Menteri Anas Singgung Lagi PPPK Part Time, 20% Jatah Guru Swasta
- 5 Berita Terpopuler: Pemerintah Buka Data yang Bikin Kaget, Semoga Sisa Honorer Diangkat ASN
- Kemendikbudristek & Go Study China Berkolaborasi, Dirjen Kiki: Harus Saling Mendukung