Malahayati Pimpin Pasukan Janda, Resimen Tempur Ditakuti

Malahayati Pimpin Pasukan Janda, Resimen Tempur Ditakuti
Presiden Joko Widodo menganugerahkan gelar pahlawan kepada empat tokoh Indonesia. Upacara penganugerahan gelar pahlawan itu digelar di Istana Negara, Jakarta, Kamis (5/11/2015). Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS

jpnn.com - Pemerintah mengesahkan penganugerahan empat pahlawan nasional baru. Total, pahlawan nasional Indonesia saat ini berjumlah 173 orang. Jumlah itu terdiri atas 160 laki-laki dan 13 perempuan.

FERLYNDA PUTRI-BAYU PUTRA, Jakarta

DARI atas kursi rodanya, perempuan sepuh itu menerima plakat gelar dari Presiden Joko Widodo dengan perasaan campur aduk. Antara haru, gembira, dan bangga.

Sebab, plakat tersebut seolah membawa sang penerima, Teungku Putro Safiatuddin Cahya Nur Alam, melewati lorong waktu ratusan tahun. Menemui sang leluhur kebanggaan keluarga, Malahayati.

”Kami dari pihak keluarga sangat bahagia atas diresmikannya Malahayati sebagai pahlawan nasional,” kata Putro, keturunan ke-45 perempuan Aceh tersebut.

Ya, plakat yang diserahkan presiden di Istana Negara, Jakarta, kemarin (9/11) itu merupakan tanda disahkannya Laksamana Malahayati –wafat 402 tahun lalu– sebagai pahlawan nasional.

Selain dia, tiga nama lain yang mendapat pengesahan serupa adalah almarhum Tuan Guru Kiai Haji (TGKH) Muhammad Zainuddin Madjid (Nusa Tenggara Barat), almarhum Sultan Mahmud Riayat Syah (Kepulauan Riau), dan almarhum Prof Drs Lafran Pane (Jogjakarta).

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan, dengan penganugerahan empat pahlawan nasional baru tersebut, pahlawan nasional Indonesia saat ini berjumlah 173 orang. Jumlah itu terdiri atas 160 laki-laki dan 13 perempuan.

Cornelis de Houtman, penjelajah Belanda, akhirnya terbunuh di tangan Malahayati. Dalam sebuah pertarungan satu lawan satu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News