Malaysia Main Serobot, Singapura Naik Pitam

Malaysia Main Serobot, Singapura Naik Pitam
Angkatan Laut Singapura. Foto: Nikkei.com

jpnn.com, SINGAPURA - Hubungan Singapura dengan Malaysia menegang. Perselisihan soal batas wilayah perairan dua negara kian panas. Singapura yang merasa batas wilayahnya dilanggar masih terus berusaha menghalau Malaysia dari sekitar Pelabuhan Tuas. Tetapi, Malaysia bergeming.

"Singapura adalah bangsa yang cinta damai. Tetapi, sebaiknya para pelanggar perbatasan segera meninggalkan wilayah kedaulatan kami," tegas Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen sebagaimana dilansir The Straits Times kemarin, Jumat (7/12).

Menurut dia, memasuki wilayah negara lain tanpa izin adalah pelanggaran berat. Dan, Singapura tidak akan tinggal diam.

Selama hampir dua dekade wilayah maritim yang diterobos kapal Malaysia itu berada di bawah kendali Singapura. Sejak 1999, Angkatan Laut (AL) Negeri Singa berpatroli di sana.

Mereka juga menindak kapal asing yang memasuki wilayah sekitar Pelabuhan Tuas. "Sekarang tiba-tiba kapal Malaysia mengklaim wilayah itu milik mereka," keluh Ng.

Sehari sebelumnya Menteri Transportasi Khaw Boon Wan menjelaskan posisi Singapura di perbatasan laut dua negara itu. Pelabuhan Tuas yang berada di perbatasan Singapura dan Malaysia kini punya wilayah yang lebih luas. Yakni, sampai wilayah paling timur yang berbatasan langsung dengan area maritim Pelabuhan Johor Bahru milik Malaysia.

Khaw menegaskan bahwa sengketa batas wilayah perairan itu memang sudah berlangsung lama. Hingga saat ini, Singapura menyatakan selalu berusaha menyelesaikan masalah itu secara baik-baik. Sayangnya, Malaysia tidak pernah menanggapi upaya tersebut.

"Sewaktu PM Mahathir Mohammad berkunjung pada November lalu, kami sudah mengungkit masalah tersebut. Tetapi, sikap mereka tetap tidak berubah," kata Khaw sebagaimana dikutip Channel News Asia.

Hubungan Singapura dengan Malaysia menegang. Perselisihan soal batas wilayah perairan dua negara kian panas.

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News