Mantap... BMKG Bangun Sistem Peringatan Dini Bencana Alam

Mantap... BMKG Bangun Sistem Peringatan Dini Bencana Alam
Ilustrasi

jpnn.com - JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Andi Eka Sakya mengatakan, meningkatnya bencana alam yang akhir-akhir ini terjadi, 80 persen di antaranya disebabkan oleh faktor hidrologi, meteorologi dan iklim.

Selain itu, kata Andi, data menyebutkan bahwa bencana tersebut telah menewaskan korban jiwa sekitar 45 persen dan 79 persen orang kehilangan harta benda.

"Mencermati kondisi ini, BMKG membangun dan mengembangkan sistem peringatan dini meteorologi, klimatologi," kata Andi.

Ia memaparkan, melalui sistem ini diharapkan dapat meningkatkan layanan informasi cuaca dan iklim secara cepat, tepat akurat, serta mudah dipahami oleh stakeholders.

Andi menjelaskan ada empat faktor yang menyebabkan resiko bencana. Yakni, manusia tidak dapat memahami suatu resiko menjadi bahaya, keterkaitan keretanan alam dengan pemanasan global, ketidakberdaryaan manusia dalam menyikapi alam, dan ketidaksediaan atau masih kurangnya sistem peringatan dini yang dapat bekerja dengan lebih baik.

"Informasi cuaca dan Iklim yang saat ini disampaikan oleh BMKG sangat penting  dalam bidang maritim, pertanian, ketahanan pangan, sektor kelautan, sektor lingkungan, kesehatan, dan dijadikan sebagai pengambil kebijakan" ujarnya.  

Namun demikian, Andi juga mengaku bahwa penyampaian informasi yang dilakukan BMKG masih terbatas dalam akurasi informasi.

"BMKG akan terus berupaya meningkatkan akurasi pengamatan cuaca dan iklim," ungkapnya dalam seminar bertajuk "Roving Seminar On Weather Forcast Verification In Support Of Global Framework For Climate Service (GFCS)" di kantor BMKG, Selasa (17/11) itu.

JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Andi Eka Sakya mengatakan, meningkatnya bencana alam yang akhir-akhir ini terjadi,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News