Maramowe Bangkitkan Budaya Papua yang Hampir Punah

Maramowe Bangkitkan Budaya Papua yang Hampir Punah
Yayasan Maramowe Weaiku Komorowe menggelar pameran seni ukiran Kamoro di Alenia Coffee & Kitchen, Kemang, Jakarta Selatan. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Yayasan Maramowe Weaiku Komorowe menggelar pameran seni ukiran Kamoro di Alenia Coffee & Kitchen, Kemang, Jakarta Selatan.

Seni dari Papua yang hampir punah itu, langsung dihadiri oleh pengukir asli Suku Kamoro dari Kampung Timika Pantai dan Kampung Pulau Karaka.

Luluk Intarti selaku pendiri dan pembina Yayasan Maramowe mengatakan, pameran ini bertujuan agar masyarakat luas bisa mengenal lebih dekat dengan seni dan budaya suku Kamoro.

Termasuk bisa menikmati dan membeli hasil karya seni ukir Papua.

Terlebih, menurut Luluk, kerajinan ukir Papua tinggal tersisa dari tiga suku saja.

Yaitu suku Asmat yang sudah dikenal banyak orang, suku Kamoro dan suku Sempan.

Ketiga suku itu berasal dari pesisir Selatan Papua, sedangkan di bagian lain Papua, seperti di pesisir Utara Papua, budaya ukir sudah punah sejak menguatnya pengaruh agama.

“Untuk seni ukir Kamoro saja sempat menurun produksinya di bawah tahun 50-an. Belum punah, tapi hampir mati. Sehingga kami harus lestarikan agar jangan sampai hilang budaya ini, seperti yang terjadi di pesisir Utara,” kata Luluk dalam keterangan yang diterima, Selasa (5/12).

Budaya ukir kini hanya dilakukan oleh tiga suku di Papua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News