Mari Kita Doakan Usaha Ibu Juminiati Ini Lancar

Mari Kita Doakan Usaha Ibu Juminiati Ini Lancar
Juminiati menata cabai merah di lapak sayur yang baru dibuka. Foto: Nur Wachid/Radar Ponorogo/JPNN.com

jpnn.com - Juminiati, salah seorang korban selamat gempa dan tsunami di Palu, Sulteng, memutuskan pulang dan merintis usaha di kampung halaman. Setelah 14 tahun mengais harapan di Palu, keluarga asal Desa Baosan Lor, Ngrayun itu kini membuka lapak sayur di wilayah perkotaan.

NUR WACHID, Ponorogo

Kios berukuran 4x6 meter di deretan pertokoan Jalan Sukowati, Kelurahan Keniten, Ponorogo tampak mencolok. Itu lantaran barang dagangannya lain dari deretan toko di sekitarnya. Berbagai jenis sayuran segar tersedia. Juga, beberapa potong daging ayam dan berbagai bumbu dapur.

Seorang emak-emak berkerudung kuning terlihat sibuk menata barang dagangannya saat Radar Madiun (Jawa Pos Group) mendatangi kios tersebut. Sembari menata cabai merah, dengan sopan dia mempersilakan koran ini layaknya sapaan karyawan minimarket.

‘’Baru maghrib kemarin saya buka di sini. Semoga usaha yang baru dirintis ini bisa mengobati kesusahan kami,’’ kata Juminiati, si pemilik kios sayur itu.

Bencana meluluhlantakkan usaha yang dirintis Juminiati sejak merantau 2004 lalu. Bangunan yang dipakai tempat tinggal di Palu porak-poranda. Dahsyatnya gempa terjadi saat dirinya sedang memasak di dapur.

Seketika itu, dirinya mematikan kompor dan bergegas keluar rumah. Lalu mendekap Suprapto, suami, dan kedua anaknya. ‘’Sangat ketakutan. Kami berlarian mencari tempat aman di ketinggian,’’ lanjutnya.

Beberapa hari pascabencana, Juminiati sekeluarga memutuskan pulang ke kampung halaman. Terlunta-lunta menanti giliran penjemputan pesawat Hercules, akhirnya memutuskan menempuh jalur darat menuju Palu. Dari Palu barulah naik pesawat menggunakan uang tabungan seadanya.

Juminiati salah seorang korban selamat gempa dan tsunami Palu, pulang kampung dan membuka usaha baru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News