Masyaallah, Pengebom Mapolrestabes Surabaya juga Sekeluarga

Masyaallah, Pengebom Mapolrestabes Surabaya juga Sekeluarga
Suasana di sisi Selatan Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5). Foto: Dida Tenola/JawaPos.com

jpnn.com, SURABAYA - Empat pelaku bom bunuh diri di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5) pagi tadi tewas. Hingga Senin sore, Mapolrestabes Surabaya masih disterilkan polisi. Jalan Veteran juga masih ditutup total.

Informasi yang dihimpun JawaPos.com dari sumber internal kepolisian, para pelaku terdiri dari satu keluarga.

Mereka adalah Tri Murtiono, 50, selaku kepala keluarga; Tri Ernawati, 43, istri Murtiono; Ais, putri Murtiono. Ketiganya ada di motor Honda Supra nopol L 3559 D yang berada paling depan saat masuk ke dalam Mapolrestabes Surabaya.

Sedangkan dua motor di belakang ditunggangi M. Daffa Amin Murdana, 18, dan M. Dary Satria, 14. Keduanya juga anak laki-laki dari Tri Murtiono dan Tri Ernawati. Mereka mengendarai Honda Beat L 6629 NN.

Dalam insiden itu, hanya Ais yang selamat dari aksi bunuh diri, dan berhasil diselamatkan Kasat Reskoba Polrestabes Surabaya AKBP Roni Faisal S. Faton. Dia dilarikan ke RS Bhayangkara.

Sebelumnya tepat pukul 14.41 WIB, aparat kepolisian juga berhasil mengevakuasi sebuah mobil Avanza dengan nomor polisi L 1885 AZ. Mobil tersebut tepat berada di samping motor saat bom bunuh diri terjadi.

Kendaraan yang diangkut menggunakan mobil derek menuju Mapolda Jatim ini sudah tampak rusak parah. Selain kaca-kaca pecah, juga terlibat beberapa lubang bekas tembakan pada pintu bagian kiri.

Sebelumnya diberitakan, Tri Murtiono tercatat sebagai warga Krukah, Surabaya. Dia terindikasi punya keterkaitan dengan keluarga Dita Oepriarto dan Puji Kuswati. Yakni, jaringan JAD-JAC cabang Surabaya.

Pengebom Mapolrestabes Surabaya terdiri dari bapak, ibu dan tiga anak. Empat tewas dan anak paling kecil selamat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News