Masyarakat Menunggu Vaksinasi Covid-19, Jangan Sampai Dibuat Kecewa

Masyarakat Menunggu Vaksinasi Covid-19, Jangan Sampai Dibuat Kecewa
Wakil Ketua Tim Dokter Kepresidenan dr Abdul Muthalib saat menyuntikkan vaksin Covid-19 ke lengan kiri Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Rabu (13/1). Foto: YouTube/Sekretariat Presiden

"Pemerintah mau enggak mau harus turun ke bawah lagi, karena sepertinya masyarakat sudah bosan, masyarakat sudah terbiasa, dan Covid-19 seperti bukan sesuatu yang bahaya," katanya.

Di samping itu, dia sepakat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diperketat, terutama di daerah-daerah zona merah.

Tauhid mengatakan, penanganan krisis kesehatan lebih penting dibandingkan krisis ekonomi. Kalau kasus Covid-19 terkendali, dampaknya tentu pada perekonomian. Menurutnya, semua lembaga pemerintah harus fokus menangani pandemi.

"Jangan bicara indeks kinerja kementerian, ya semua harus rela tidak banyak melakukan aktivitas yang penting Covid-19 nya bisa tertangani," pungkasnya

Terakhir, dia meminta pemerintah mempercepat penyaluran bantuan sosial ke masyarakat dengan nilai lebih besar.

Dia menilai kondisi masyarakat sekarang, dengan penambahan kasus positif mencapai 10 ribu per hari, lebih berat di bandingkan dengan awal-awal Covid-19 muncul.

Optimisme dari vaksinasi memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada pasar spot, Rabu sore ini, menguat 70 poin (0,5%) pada level Rp14.060 per dollar AS dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 14.130 per dollar AS.

Sedangkan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia meyakini pada tahun ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mencapai level psikologis 6.880. Kenaikan IHSG ditopang berbagai sentimen positif, antara lain vaksinasi Covid-19. (flo/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

Makin besar jangkauan vaksinasi maka semakin cepat mencegah penyebaran pandemi Covid-19.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News