Masyarakat Papua Bakal Terus Marah selama Freeport Tak Beres

Masyarakat Papua Bakal Terus Marah selama Freeport Tak Beres
Kaca mobil jenis long wheel-base milik PT Freeport Indonesia yang ditembaki saat menjemput anggota Brimob Polres Mimika usai berpatroli, Sabtu (21/10). Foto: Polda Papua

jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus Presiden untuk Kelompok Kerja Papua Lenis Kogoya menduga penyebab penembakan di Tembagapura, Papua, baru-baru ini adalah masih adanya persoalan terkait PT Freeport Indonesia. Menurutnya, aparat keamanan perlu melihat persoalan yang terjadi di Papua secara jernih.

"Kenapa masyarakat itu marah? Karena ada hal sesuatu yang belum beres, lebih khusus saya bicara masalah Freeport sampai hari ini," ujar Lenis di Istana Kepresidenan, Selasa (31/10) usai melaporkan masalah keamanan Papua kepada Presiden Joko Widodo.

Lenis mengaku setuju jika aparat keamanan memproses pihak-pihak di Papua yang melanggar hukum sesuai fakta di lapangan. Namun, dia juga mendorong TNI dan Polri di Papua bisa bekerja sama dan menggunakan pendekatan persuasif kepada masyarakat Papua.

Manurut Lenis, persoalan yang terjadi juga dipicu adanya ketidakberesan. Pemicunya antara lain kecilnya kontribusi Freeport terhadap masyarakat Papua.

Saat ini, 7 suku yang ada di Papua hanya diberikan 1 persen dari hasil tambang. Itu pula sebabnya Lenis yang juga kepala salah satu suku di Papua mendukung penuh divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia.

"Jadi saya sangat setuju pemerintah punya ketegasan untuk divestasi 51 persen, saya setuju sebagai kepala suku," tambah Lenis.(fat/jpnn)


Staf Khusus Presiden untuk Kelompok Kerja Papua Lenis Kogoya menduga penyebab penembakan di Tembagapura baru-baru ini adalah masih adanya persoalan Freeport.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News