Pemilik Komorbiditas Tak Perlu Risau Jalani Vaksinasi COVID-19

Pemilik Komorbiditas Tak Perlu Risau Jalani Vaksinasi COVID-19
Sejumlah pemuka agama menjalani vaksinasi Covid-19 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (24/2). Kementerian Kesehatan menargetkan 1.200 pemuka agama dari berbagai kepercayaan menerima suntikan vaksin sehingga pengikut mereka juga mau divaksin. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat yang memiliki komorbiditasitas atau penyakit penyerta tidak perlu risau untuk menjalani vaksinasi COVID-19.

Karena penyakit penyerta tidak menimbulkan risiko munculnya reaksi alergi setelah mendapat vaksin.

Dokter spesialis penyakit dalam Tunggul D Situmorang mengatakan, reaksi terhadap vaksin COVID-19 bervariasi.

Ada yang tidak menunjukkan reaksi ada juga yang mengalami reaksi seperti mengantuk atau pegal.

"Oleh karena itu, ada observasi 30 menit setelah divaksin," ujar pria yang juga menjabat President of Indonesian Society of Hypertension (InaSH), kepada pewarta, Jumat (26/2).

Gejala yang muncul setelah vaksin COVID-19 dapat meliputi nyeri bekas suntikan, bengkak dan kemerahan di bekas suntikan, sakit kepala atau demam.

Kondisi itu bisa diamati dalam kurun 30 menit setelah individu mendapatkan suntikan vaksin.

Pasien tidak akan mendapat vaksinasi bila memang sensitif terhadap komponen yang ada dalam vaksin, sehingga akan menimbulkan reaksi bila tetap disuntikkan.

Dokter menyarankan masyarakat yang memiliki komorbiditas atau penyakit penyerta tak perlu risau menjalani vaksinasi COVID-19.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News