Materi Debat Kedua Capres Sifatnya Rahasia, Ada Video di Segmen Empat

Materi Debat Kedua Capres Sifatnya Rahasia, Ada Video di Segmen Empat
Debat kedua capres, Jokowi vs Prabowo. Grafis: Ardissa Barack/JPNN.com

jpnn.com, BOGOR - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria menjadi salah satu dari tim panelis debat kedua capres Jokowi vs Prabowo, Minggu (17/2) malam.

Dia bersama tujuh orang lainnya berkesempatan menyusun rangkaian pertanyaan yang akan diajukan untuk Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Kepada Radar Bogor, Arif mengatakan, hingga tadi malam tim panelis masih menyusun materi debat. Baik berupa pertanyaan maupun video. Pembahasan sangat konstruktif. Kami juga saling belajar karena memang ahli di bidang masing–masing,” ujar Arif kepada Radar Bogor.

Materi Debat Kedua Capres Sifatnya Rahasia, Ada Video di Segmen Empat
Arif Satria. Foto: dari Radar Bogor

Selain Arif Satria, ada tujuh panelis lain di antaranya ialah guru besar Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Joni Hermana, guru besar Institut Teknologi Bandung (ITB) Irwandy Arif, pakar energi dari Universitas Gajah Mada (UGM) Ahmad Agustiawan dan pakar hukum lingkungan Universitas Airlangga (Unair) Suparto Wijoyo.

Arif menegaskan materi debat sifatnya rahasia. Yang jelas, pihaknya sudah menyiapkan lima isu strategis di yang menjadi tema debat. Yakni di bidang energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur.

Terpisah, Koordinator Panelis Prof Sudharto Prawata Hadi menambahkan, pembahasan materi debat diawali dengan inventarisasi isu kritis di tema-tema tersebut. Kemudian, pihaknya menerima masukan dari berbagai pihak, dari mulai pemberitaan di media massa, termasuk LSM terkait.

Dari sana, masing-masing panelis memutuskan isu dan pertanyaan apa yang akan diangkat. ’’Bukan hanya (isu) yang terkini, namun juga yang kritis. Yang perlu di-addres oleh RI 1 lima tahun ke depan,’’ lanjut mantan rektor Universitas Diponegoro Semarang itu.

Tim panelis untuk debat kedua capres Jokowi vs Prabowo terdiri dari lima akademisi dan dua aktivis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News