Mayday, Mayday..Kapal Sempat Minta Bantuan Sebelum Tenggelam
Panggilan darurat itu diterima KM Cahaya Abadi yang kemudian segera meluncur ke lokasi terakhir KM Multi Prima.
Saat itu KM Multi Prima sudah hampir tenggelam. Kapten KM Multi Prima memerintahkan kru untuk meninggalkan kapal.
Berdasar plot perhitungan posisi, Yulius memperkirakan KM Multi Prima kali terakhir berada di barat Pulau Kapoposang, Bali, sekitar 28 mil nautikal dari posisi KM Cahaya Abadi.
Dia pun segera membentuk tim SAR dan memobilisasi peralatan seperti sekoci penyelamat dan life raft.
Tiba di lokasi perkiraan posisi terakhir KM Multi Prima, Yulius memerintahkan pencarian. Baru setelah sekitar 4,5 jam atau pukul 00.25, kru KM Cahaya Abadi mendapati muatan kapal kargo tersebut terapung di perairan 4 hingga 5 mil nautikal di utara Pulau Kapoposang.
Beberapa kru ditemukan terapung di antara bangkai kapal dengan hanya memakai life jacket. Mereka berteriak minta tolong.
Para kru Cahaya Abadi segera memberikan pertolongan. Sampai menjelang subuh, tujuh orang berhasil dinaikkan ke dek. "Mereka dalam keadaan selamat dan lemas serta shock berat," tulis Yulius.
Pada pukul 05.00 keesokan harinya (23/11), Yulius memerintahkan upaya pencarian dan penyelamatan dihentikan karena cuaca buruk.
KM Multi Prima sempat terdengar meminta bantuan di kanal komunikasi lewat panggilan radio.
- Kemenhub Fasilitasi Pencetakan Dokumen Pelaut yang Selamat dari Tenggelamnya Kapal di Perairan Jepang
- Kapal Tanker Bawa PMI Tenggelam di Perairan Jepang, BP2MI Berharap Proses Evakuasi Dipercepat
- Innalillahi, 6 WNI Tewas dalam Kecelakaan Kapal Tanker di Jepang
- Tim SAR Menemukan Lagi 1 Jasad Korban Kapal Tenggelam di Selayar
- BP2MI Terima 3 Jenazah PMI Korban Kapal Tenggelam di Korsel
- BP2MI Sampaikan Kabar Duka, Kapal Tempat PMI Bekerja Tenggelam di Perairan Korsel