MBG Katanya Gratis, Kok, di Tasikmalaya Ditarik Pungutan?
jpnn.com, BANDUNG - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Jawa Barat mengecek secara langsung ke lapangan soal laporan pungutan liar (pungli) dalam pendistribusian Makanan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD (B3) di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.
Dalam dialog bersama para kader, terungkap bahwa distribusi MBG B3 di Kelurahan Tanjung baru berjalan satu bulan.
Skema penyaluran masih dalam tahap penyesuaian, di mana sebanyak 572 paket MBG dikirim oleh pihak SPPG ke satu titik pengantaran di kantor kelurahan.
Selanjutnya, para kader mendistribusikannya ke 11 posyandu yang tersebar di 9 RW.
Dari hasil evaluasi lapangan, disepakati bahwa ke depan tidak akan ada lagi iuran sukarela atau kencleng dalam proses distribusi MBG.
Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi mengatakan pendistribusian MBG harus bebas dari pungutan.
"Pendistribusian MBG harus bebas dari pungutan apa pun motifnya, karena sudah ada biaya distribusi dari setiap SPPG untuk para kader," kata Dadi dalam kerangannya, Senin (13/10/2025).
"Yang lebih penting, manfaat MBG harus benar-benar dirasakan masyarakat dalam upaya menurunkan angka stunting," lanjutnya.
Kemendukbangga/BKKBN Jabar memberi penjelasan soal iuran pungutan dalam distribusi paket Makan Bergizi Gratis (MBG) di Tasikmalaya.
- Pemerintah Bakal Bangun 20 Hektare Tambak Ikan untuk Program MBG
- Baru 5.000 Dapur MBG yang Punya SLHS, BGN Beri Ultimatum 30 Hari
- Cucun DPR Klarifikasi Ucapannya yang Heboh di Medsos Terkait Ahli Gizi, Simak
- 18 Mahasiswa Terluka Setelah Atap Bangunan Unsil Tasikmalaya Ambruk, Ini Sebabnya
- Ekonom Sebut MBG Bisa Dongkrak Ekonomi Nasional Senilai Rp 900 Triliun
- Inilah Momen Gembira Petugas MBG Menerima Amplop Gaji di Malam Hari, Heboh
JPNN.com




