MDHW Satukan Kiai dan Habib dalam Ngaji Kitab Kuning Bulanan

MDHW Satukan Kiai dan Habib dalam Ngaji Kitab Kuning Bulanan
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar MDHW Hery Haryanto Azumi (kanan). Foto: MDHW

jpnn.com, JAKARTA - Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) bekerja sama dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan Majelis Al Muwasholah akan menggelar Ngaji Kitab Bahjatul Mahafil (karya Imam Yahya Al 'Amiri) dan Adabul 'Alim Wal Muta'allim (karya KH Hasyim Asy'ari) bersama Habib Umar bin Hafidz.

Kali ini acara bulanan tersebut akan dihelat di Aryaduta, Jakarta, Sabtu (13/10).

Acara kali ini lebih istimewa karena dihadiri Habib Umar bin Hafidz yang biasanya menyapa melalui teleconference dan juga diisi dengan dialog peradaban lintas agama.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar MDHW Hery Haryanto Azumi menuturkan, budaya ngaji kitab kuning perlu terus digelorakan di dalam dan luar pesantren.

“Ngaji kitab kuning biasanya hanya digelar di pesantren. Kami menginisiasi ngaji kitab kuning di luar pesantren. Seperti yang kami gelar bersama Habib Umar bin Hafidz di Aryaduta Jakarta,” kata Hery, Jumat (12/10).

Menurut Hery, mengaji kitab kuning memiliki dua arti penting. Pertama, kitab kuning merupakan kitab warisan dari para ulama terdahulu.

Dia menjelaskan, tidak mudah bagi seseorang membaca kitab itu. Untuk bisa membaca kitab kuning, santri harus memahami dan menguasai alat penunjangnya terlebih dahulu.

Kedua, kitab kuning memiliki kelebihan, manfaat, dan juga keistimewaan. Dengan memahami kitab kuning, santri akan mengetahui hal tersirat dan tersurat di dalam Alquran serta hadis.

Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) bekerja sama dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan Majelis Al Muwasholah akan menggelar Ngaji Kitab Bahjatul Mahafil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News