Membedah Manfaat IA-CEPA Indonesia dan Australia

Membedah Manfaat IA-CEPA Indonesia dan Australia
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan resmi Perdana Menteri Australia the Hon.Mr.Scott Morrison MP di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (31/8) siang. Foto: FB Setkab RI

jpnn.com, JAKARTA - Oleh: Founder Indosterling Capital William Henley

 

Pertemuan antara Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison di Istana Bogor, Jumat (31/8), memiliki makna penting dalam berbagai dimensi.

Apalagi, Morrison baru menduduki jabatan PM selama beberapa hari. Satu makna yang jauh lebih penting di atas itu adalah kesepakatan kedua negara mendeklarasikan tuntasnya perundingan dagang Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). 

Kementerian Perdagangan dalam rilis kepada media menyatakan penyelesaian IA-CEPA merupakan tonggak sejarah baru dalam hubungan ekonomi kedua negara.

"IA-CEPA bukanlah free trade agreement (FTA) biasa, tetapi sebuah kemitraan komprehensif kedua negara di bidang perdagangan barang, jasa, investasi serta kerja sama ekonomi," kata Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita. 

Setelah ini, kedua negara akan menuntaskan detail naskah perjanjian dalam bahasa Inggris dan Indonesia.

Penandatangan direncanakan berlangsung pada November mendatang. Lalu, seberapa besar manfaat penuntasan IA-CEPA, khususnya bagi perekonomian Indonesia?

Pertemuan antara Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison di Istana Bogor, Jumat (31/8), memiliki makna penting

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News