Membina Semangat Persatuan Melalui Pagelaran Seni Budaya Ludruk

Membina Semangat Persatuan Melalui Pagelaran Seni Budaya Ludruk
Anggota MPR RI Moh. Nizar Zahro bersama Karo Humas MPR Siti Fauziah pada acara Sosialisasi Empat Pilar MPR lewat Pagelaran Seni Budaya Ludruk di Desa Juluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Sabtu (20/7/2019). Foto: Humas MPR

jpnn.com, SUMENEP - MPR melakukan Sosialisasi Empat Pilar melalui Pagelaran Seni Budaya Ludruk di Desa Juluk, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Sabtu malam (20/7/2019). Sosialiasi ini mendapat sambutan antusias luar biasa dari warga masyarakat. Lapangan yang berdomisili di desa Juluk tersebut tak mampu menampung arus penonton yang datang dari berbagai desa di Kecamatan Saronggi.

Kepala Biro Humas Setjen MPR Siti Fauziah saat memberi sambutan sebagai panitia pelaksana mengungkapkan rasa bangganya melihat antusiasme masyarakat ingin menyaksikan pagelaran seni ludruk tersebut. Apalagi pagelaran seni budaya tradisional ini diselenggarakan dalam rangka sosialisasi Empat Pilar MPR.

“Saya bangga karena malam ini penonton cukup padat. Ini pertanda bahwa masyarakat di sini sangat menyukai Seni Budaya Ludruk,” kata Siti Fauziah selaku ketua penyelenggara pentas seni budaya ini.

Maklumlah warga masyarakat desa Juluk itu mengaku jarang menyaksikan pagelaran kesenian tradisional nenek moyang mereka ini. Itulah sebabnya sambutan masyarakat terhadap kesenian Ludruk dalam rangka sosialisasi Empat Pilar ini begitu besar.

Lebih lanjut, Siti Fauziah menjelaskan dalam memasyarakatkan Empat Pilar, MPR menggunakan berbagai metode. Sasarannya pun berbagai elemen masyarakat. Untuk buat siswa SLTA menggunakan metode Lomba Cerdas Cermat (LCC) Empat Pilar; lalu untuk guru dan pejabat-pajabat daerah melalui FGD atau seminar; sementara untuk mahasiswa menggunakan metode Kemah Empat Pilar dan Training of Trainers (ToT), serta sejumlah metode lainnya.

MPR memilih seni budaya sebagai salah metode sosialisasi. Menurut Siti Fauziah, di dalam seni budaya tradisional, seperti Seni Budaya Ludruk ini, mengandung filosofi yang berisi tuntunan dan dapat dijadikan panutan, selain sebagai tontonan.

“Mudah-mudahan cerita ludruk yang disampaikan dalang, M. Didik, melalui lakon ‘Legenda Sumenep’, memberi manfaat untuk masyarakat, dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” harap Siti Fauziah.

Pagelaran Seni Budaya Ludruk di Sumenep pasca-pilpres ini dibuka oleh anggota MPR RI H. Moh. Nizar Zahro, SH. Acara ini diwarnai semangat persatuan. Betapa tidak, di bawah tenda besar yang diperuntukkan pementasan seni budaya ludruk ini, selain berkumpul para pejabat daerah bersama warga dan tokoh masyarakat dari berbagai elemen, juga hadir Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan Antar Lembaga dan Layanan Informasi Biro Humas MPR RI Muhamad Jaya dan para kepala Desa, Camat Saronggi, Danramil, Kapolsek, para kepala Dusun dan Karang Taruna.

MPR melakukan Sosialisasi Empat Pilar melalui Pagelaran Seni Budaya Ludruk di Desa Juluk, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, Sabtu malam (20/7/2019).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News