Menag Nasaruddin Mengajak PKB Berkolaborasi Memajukan Pesantren

Menag Nasaruddin Mengajak PKB Berkolaborasi Memajukan Pesantren
Menteri Agama Nasaruddin Umar. Foto: source for JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan bahwa pesantren merupakan pilar strategis dalam membentuk masa depan bangsa yang berakar kepada nilai spiritual dan etika.

Menag Nasaruddin pun mengajak semua elemen bangsa berkolaborasi dalam mengembangkan dan memajukan pesantren di tanah air.

“Dengan jumlah komunitas pondok pesantren yang mencapai lebih dari sepuluh juta orang di Indonesia, maka vitalitas pesantren perlu terus dibangkitkan melalui kolaborasi lintas sektor," ujar Nasaruddin saat menjadi key speaker dalam Konferensi Internasional Transformasi Pesantren yang digelar oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jakarta, Selasa (24/6).

"Saya meminta bimbingan dari para kiai, terutama yang di sini, dan dukungan semua elemen bangsa agar pemerintah bisa menciptakan-mencipatakan insan kamil,” imbuhnya.

Menag mengungkapkan pesantren memiliki karakteristik epistemologis yang khas, yaitu menggabungkan akal, wahyu, dan intuisi.

“Sekolah mungkin hanya mengandalkan deduksi akal pikiran. Namun, di pesantren, ada tempat bagi wahyu, ilham, dan mukasyafah. Ada enam sumber ilmu, bukan hanya satu,” katanya.

Mengutip salah satu cendekiawan Nurcholish Madjid, Menag menyatakan bahwa jika tidak ada penjajahan, khususnya Belanda, maka mungkin saja lembaga-lembaga pendidikan terkemuka di Indonesia bukanlah UI, ITB, dan lainnya,melainkan Universitas Lirboyo, Tebuireng, dan pesantren besar lainnya.

"Pesantren bukan sekadar tempat belajar ilmu dari guru, melainkan tempat mencari ilmunya Allah. Ini menjadi pembeda antara pesantren dengan sekolah umum," ujarnya.

Menag Nasaruddin mengungkapkan pesantren memiliki karakteristik yang khas, yaitu menggabungkan akal, wahyu, dan intuisi.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News