Menanggapi Hasil PISA 2018, Nadiem Makarim: Kita Harus Berani Berubah

Menanggapi Hasil PISA 2018, Nadiem Makarim: Kita Harus Berani Berubah
Nadiem Makarim. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Hasil PISA 2018 yang dirilis Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) di Paris, Prancis, Selasa (3/12), menunjukkan bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam membaca meraih skor rata-rata 371. Angka ini jauh di bawah rata-rata OECD yang 487.

Untuk skor rata-rata matematika 379, sedangkan OECD 487, untuk sains 389, sedangkan OECD 489.

Laporan OECD tersebut juga menunjukkan bahwa sedikit siswa Indonesia memiliki kemampuan tinggi dalam satu mata pelajaran, sedangkan saat bersamaan sedikit juga siswa meraih tingkat kemahiran minimum dalam satu mata pelajaran.

Dalam kemampuan membaca, hanya 30 persen siswa Indonesia mencapai setidaknya kemahiran tingkat dua, sedangkan rata-rata OECD 77 persen.

Untuk bidang matematika hanya 28 persen siswa Indonesia mencapai kemahiran tingkat dua, sedangkan rata-rata OECD 76 persen. Dalam tingkatan itu, siswa dapat menafsirkan dan mengenali, tanpa instruksi langsung, bagaimana situasi dapat direpresentasikan secara matematis.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan pihaknya akan melakukan pengkajian untuk pembenahan sistem penilaian siswa.

"Penilaian perlu dibuat agar fokus pada kompetensi mendasar yang berguna secara luas," ujar dia di Jakarta, Selasa.

Hasil penilaian juga akan dilaporkan dalam bentuk yang bermanfaat bagi perbaikan praktik pengajaran di kelas maupun perumusan kebijakan pendidikan.

Mendikbud Nadiem Makarim menanggapi Hasil PISA 2018 yang menunjukkan kemampuan siswa Indonesia masih rendah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News