Mendikbud Dorong SMK Gandeng Industri Susun Kurikulum

Mendikbud Dorong SMK Gandeng Industri Susun Kurikulum
Siswa SMK melaksanakan UNBK. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengungkapkan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memegang peranan penting dalam melengkapi pesatnya pembangunan yang bersifat fisik saat ini.

Keseriusan pemerintah dalam menguatkan peranan SMK ditunjukkan melalui program revitalisasi SMK Kemendikbud yang telah berjalan selama dua tahun.

"Saya optimistis revitalisasi ini akan menopang, mendukung, melengkapi semakin banyaknya pembangunan infrastruktur fisik," kata Menteri Muhadjir, Sabtu (5/1).

Dia menjelaskan, strategi pemerintah sedikit bergeser, dari sebelumnya yang fokus pada pembangunan infrastruktur fisik. Tahun ini menjadi lebih fokus kepada pembangunan sumber daya manusia. Dan SMK menjadi andalan pemerintah dalam menyiapkan tenaga terampil.

"Memang kalau ingin maju, kalau ingin menyiapkan tenaga kerja terampil itu ya SMK. Tetapi SMK yang bagus," ujar dia.

Program revitalisasi SMK berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016, semakin menunjukkan dampak yang positif. Di antaranya, menurut Menteri Muhadjir semakin eratnya hubungan SMK dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), meningkatnya tingkat kebekerjaan siswa, serta kurikulum yang berbasis kebutuhan industri.

"Sekarang ini kami balik, bukan lagi supply based tetapi demand based. Jadi kurikulum berbasis permintaan (industri)," kata Muhadjir.

Dia berpesan agar SMK bisa mengajak industri untuk menyusun kurikulum bersama. Selain itu, juga dapat memberikan rekognisi melalui sertifikasi kompetensi kepada para lulusan.

Mendikbud Muhadjir Effendy mengungkapkan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memegang peranan penting melengkapi pesatnya pembangunan yang bersifat fisik saat ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News