Mendikbud Muhadjir Adopsi Sistem Zonasi Pendidikan di Jawa Timur

Mendikbud Muhadjir Adopsi Sistem Zonasi Pendidikan di Jawa Timur
Berkunjung ke Surabaya, Mensos Khofifah Disambut Sukarwo Ilustrasi by: Andy/Radar Surabaya/

jpnn.com, SURABAYA - Gagasan sistem zonasi terhadap penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA di Jawa Timur dianggap dapat meratakan pendidikan.

Pemprov Jatim mengklaim gagasan tersebut telah disetujui dan diadopsi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan, saat itu dirinya dihubungi oleh Mendikbud Muhadjir Effendi soal sistem zonasi. Mendikbud Muhadjir akan menggunakan sistem tersebut secara nasional.

”Saya bangga, karena Jatim dipakai sebagai proyek percontohan. Sistem ini sebenarnya sangat terkoneksi dengan program UNBK,” ujar gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Rabu (17/5).

Sistem zonasi ini bertujuan untuk memeratakan pendidikan di Jatim. Dalam artian tidak ada lagi sekolah unggulan dan tertinggal.

Selain juga memudahkan siswa untuk mendapatkan sekolah dan tidak perlu mengeluakan uang transport yang besar.

Begitu pula tidak ada lagi sekolah yang kekurangan siswa, padahal disisi lainnya ada sekolah yang sampai menolak siswa.

”Kami akan menekan sekecil apapun kemungkinan adanya sekolah yang tidak mendapat siswa. Namun, disatu sisi ada yang siswanya sampai membludak, selain memudahkan siswa mendapatkan sekolah,” bebernya.

Gagasan sistem zonasi terhadap penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA di Jawa Timur dianggap dapat meratakan pendidikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News