Mengaku Korban, Ungkap Modus SK CPNS Palsu di KBB

Mengaku Korban, Ungkap Modus SK CPNS Palsu di KBB
Aksi di depan KPK terkait dugaan jual beli SK CPNS Kabupaten Bandung Barat. Foto: Ist

jpnn.com - Kasus dugaan surat keputusan (SK) calon pegawai negeri sipil (CPNS) palsu di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, semakin terbuka. 

Usai Aliansi Masyarakat Kabupaten Bandung Barat (ALMAS KBB) melaporkan perkara kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), muncul pengakuan baru dari saksi korban dan diharapkan membuat perkara ini segera diproses. 

Salah seorang pegawai tenaga kerja kontrak di KBB, Agus Supriyatna Saputra, atau yang dipanggil Putra mengungkapkan menerima informasi bahwa pejabat pemerintahan KBB ikut terlibat perkara tersebut. 

“Saya mendapat informasi bahwa Pak Sekda (KBB) Maman S Sunjaya bisa membantu untuk menjadi PNS,” kata Putra dalam keterangan tertulis. Namun, bantuan tidak gratis. 

Menurut Putra, “saya dimintakan uang Rp 60 juta karena hanya lulusan SMA. Saya bayar dengan mencicil karena keterbatasan ekonomi.”

Proses pemberkasan, dikoordinasi dan dikumpulkan di kediaman Maman. “Kami dibriefing oleh tim dari Setda. Pengumpulan kedua dilakukan di Pusdik Batujajar. Saat itu kami hanya diperlihatkan salinan (fotokopi) SK CPNS, tapi kami tidak pernah mendapatkan dan diperlihatkan aslinya,” ungkap Putra

Praktik ini, kata Putra, juga dikoordinir oleh “orang dekat” Bupati KBB Abu Bakar, yakni Epeng. “Epeng ini salah satu timses Abu Bakar, dan dibantu Ibu Neneng (adik ipar Bupati),” ujar Putra. 

 Kini, Epeng tak lagi berstatus PNS di Pemkab Bandung Barat, karena begitu kasus ini muncul ke publik, diam-diam dia dimutasi ke Kabupaten Bandung. Bahkan, keberadaan Epeng tak ada yang mengetahui.

Kasus dugaan surat keputusan (SK) calon pegawai negeri sipil (CPNS) palsu di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, semakin terbuka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News