Menggugat Keteladanan Elite Politik

Menggugat Keteladanan Elite Politik
Direktur Eksekutif NCBI (Nation and Character Building Institute) Juliaman Saragih. Foto: Dokpri for JPNN.com

jpnn.com - Juliaman Saragih

Direktur Eksekutif NCBI (Nation and Character Building Institute)

Membosankan! Tidak ada pertarungan gagasan yang indah dan membumi. Antar-elite politik saling memaki, saling menyerang, saling menista.

Ironisnya, rakyat yang hidup tanpa penopang apapun diajak menghujat serta menjadi liar dengan kemauan dan kebutuhan para elite politik tersebut. Semuanya terjadi di ruang publik terbuka menjelang pesta demokrasi pemilihan presiden 2019.

“Itu untuk kepentingan politik. Tapi cara-caranya tidak beradab. Cara-caranya tidak beretika. Cara-caranya sesaat yang tidak mendidik masyarakat, tidak mendewasakan masyarakat kita dalam berpolitik,” demikian kutipan pernyataan Presiden Jokowi baru-baru ini.

Dalam perspektif lain, idealisasi tanggung jawab dan beban, hak dan kewajiban para elite politik, dalam teori dan praktik, semestinya diterjemahkan sebagai kesatuan gerak bersama untuk terwujudnya cita-cita luhur Proklamasi dan Deklarasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Fakta ekstremnya, para elite politik sepertinya tanpa falsafah, tanpa pedoman, tanpa arah, tidak mempunyai raison d'etre selain untuk terciptanya disorientasi dan dekonstruksi seluruh bangunan politik, ekonomi, budaya dan sosial rakyat atas nama demokrasi.

Nation and Character Building (NCBI) menilai kondisi politik nasional saat ini berpotensi menyebabkan tumbuhnya harapan semu, seolah-olah kekuatan dan kehendak rakyat yang menang terhadap kehendak partai koalisi presiden yang berseberangan, hingga akhirnya menyebabkan kekecewaan rakyat yang khaostik dan sulit dibenahi.

Idealisasi tanggung jawab para elite politik, semestinya diterjemahkan sebagai kesatuan gerak bersama untuk terwujudnya cita-cita luhur Proklamasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News