Mengharukan, Anak Menangis di Depan Ayah, Membela Bundanya

Mengharukan, Anak Menangis di Depan Ayah, Membela Bundanya
Ilustrasi Foto: Radar Surabaya/JPNN.com

"Ayah gak mikir. Ibu sing kerjo, tapi duitnya dikasih ke bude dan mbah. Ibu lho utang ke teman-temannya untuk kebutuhan rumah tangga. Nangis eh sampeyan salahkan. Ibu sampe gendeng saiki," kata Mira menangis di depan ayahnya. 

Tekanan keluarga ayah itu terjadi sejak mereka menikah muda. Donjuan dan istrinya selalu memberikan hasil kerjanya sebagai PNS kepada keluarga dia. 

Alasannya, biar keluarganya tidak kekurangan apa-apa. Kebetulan, Donjuan anak pertama dari 5 bersaudara.

Keempat adiknya tidak bekerja dan menggantung kan hidup pada Donjuan. 

Mereka tinggal di rumah Donjuan yang merupakan warisan dari orang tua Karin. 

"Ibu itu diam saja. Nurut. Kalau protes dikit, keluarga ayah sudah melabrak ibu. Ibu gak pernah ada betulnya di hadapan ayah dan keluarganya," kata Mira yang tahu benar perilaku keluarga ayahnya ke ibunya.

Karena tertekan itu, kini Karin seperti orang gila. Sebagai guru agama, Karin cenderung lebih tertutup. 

Usai mengajar, Karin langsung pulang sehingga ia dikucilkan tetangga dan temannya karena dianggap kurang bergaul. "Ibu dulu tidak begitu," kata Mira.

SEBUT saja namanya Mira, 28, warga Menanggal, Surabaya. Sejak kecil dia  sering sakit hati atas perilaku keluarga ayahnya, Donjuan, 50, terhadap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News