Menikmati Kemacetan di Mandela Bridge

Catatan Dani Nur Subagiyo dari Bezvidenthout, Afsel

Menikmati Kemacetan di Mandela Bridge
JALANAN - Suasana di Jalan Maude, Johannesburg, dengan sebuah mobil bola yang tampak melintas, disambut kibaran bendera oleh warga sekitar. Foto: Yuyung Abdi/Jawa Pos.
HARI keempat (8/6) di Afsel, rombongan Jawa Pos pindah penginapan. Itu karena jatah di The Westford, hotel kami selama tiga hari awal, berakhir. Dua orang teman memilih untuk mencari tempat tinggal masih di sekitar Sandton. Sedangkan saya menuju rumah penginapan di Bezvidenthout, sebuah kawasan dekat Stadion Ellis Park.

Rumah di Bezvidenthout itu sudah saya pesan jauh-jauh hari. Pemiliknya adalah orang keturunan India, yakni pasangan Mobeen dan Faieeza Hoosen. Mobeen dan Faiezaa yang sudah tinggal selama 17 tahun di Afsel itu sudah terbiasa menerima tamu bermalam di rumahnya. Jadi, rumah miliknya disulap seperti hotel mini.

Saya check out dari The Westford pukul 11.00 waktu setempat. Berhubung harus memburu berita lebih dulu, saya baru bisa ke Bezvidenthout petang atau hampir pukul 18.00. Jarak Bezvidenthout dari The Westford kurang lebih 20 km. Jika jalan lancar, perjalanan itu bisa ditempuh hanya setengah jam.

Karena tidak mau ambil resiko dan membawa barang bawaan banyak, saya memilih transportasi taksi. Namun, taksi saya terhalang macet baru beberapa meter keluar Sandton. Kemacetan lazim pada jam-jam itu, mengingat sebagian besar pekerja kantor pulang dari tempat kerja masing-masing.

HARI keempat (8/6) di Afsel, rombongan Jawa Pos pindah penginapan. Itu karena jatah di The Westford, hotel kami selama tiga hari awal, berakhir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News