Menko PMK Tinjau Langsung Kesiapan Ibadah Haji di Arab Saudi

Menko PMK Tinjau Langsung Kesiapan Ibadah Haji di Arab Saudi
Menko PMK Puan Maharani bersama Menkes Nila F Moelek mengecek alat kesehatan di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah. Foto: Kemenko PMK for JPNN.com

jpnn.com, MADINAH - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, memimpin langsung rapat koordinasi monitoring dan evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 2017, di Kota Madinah pada hari pertama kunjungan kerjanya ke Arab Saudi, Kamis (20/4) waktu setempat.

Mbak Puan menekankan, sukses penyelenggaraan ibadah haji tidak akan lepas dari upaya kerja bersama dan gotong royong. "Jemaah haji asal Indonesia harus bisa menikmati berbagai layanan mulai dari yang pokok hingga ke masalah terkecil sekalipun, termasuk terpenuhinya ketersediaan air minum bagi para jemaah dalam menghadapi badai panas (heat stroke) di Tanah Suci,” katanya.

Pada rakor yang digelar sejak pagi hingga siang waktu Kota Madinah itu, Menko PMK juga menyimak laporan terkini Menteri Agama, Lukman Hakim Syaifudin yang antara lain memaparkan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH), akomodasi jemaah selama berada di Madinah maupun Makkah, serta profil jemaah haji asal Indonesia yang dipastikan berangkat menunaikan ibadah haji 2017.

Per 18 April 2017 hingga pkl.17.00 WIB, pelunasan BPIH untuk haji reguler telah dilunasi oleh sebanyak 111.159 calon haji (calhaj) atau sekitar 54,49 persen dan haji khusus sebanyak 10.773 calhaj atau sekitar 68,78 persen.

Para calhaj yang akan berangkat untuk usia 45–50 tahun jumlahnya mencapai 24,05 persen. Sementara usia kurang dari 41 tahun sekitar 10,88 persen. Kemudian usia 51–60 tahun mencapai 32,15 persen. Untuk usia di atas 60 tahun mencapai 24 persen, dan calon haji yang tergolong berisiko tinggi mencapai 67 persen.

Kuota jemaah haji Indonesia diketahui sudah kembali normal 100 persen atau menjadi 221 ribu calhaj termasuk tambahan kuota sebanyak 10 ribu jemaah, terdiri atas 204.000 calhaj reguler dan 17.000 calhaj khusus.

Sejauh ini, Kemenag telah mengupayakan pemondokan atau akomodasi jamaah selama berlangsungnya ibadah haji yiatu di Kota Makkah telah mencapai 98,95 persen atau berkapasitas sekitar 205.394 calhaj, sedangkan di Kota Madinah mencapai 36,72 persen atau berkapasitas sekitar 75.429 calhaj.

Akomodasi di Makkah berada di enam wilayah yaitu Aziziah, Mahbas Jin, Misfalah, Jarwal, Syisyah dan Raudah yang menggunakan 150 hotel dan mampu menampung jemaah sekitar 207.880 calhaj. Ke-150 hotel di enam wilayah itu telah dipastikan 100 persen khusus menampung jamaah asal Indonesia dengan repeat order sebanyak 56 persen dan sisanya merupakan hotel baru. Sedangkan kebutuhan akomodasi jemaah haji di Kota Madinah sebanyak 207.740 pax. Progress negosiasi pemondokan telah mencapai 36 persen yang direncanakan bisa menampung sekitar 75.429 calhaj.

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, memimpin langsung rapat koordinasi monitoring dan evaluasi penyelenggaraan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News