Menurut Yanuar PKB, Cak Imin Tak Bermaksud Hapus Jabatan Gubernur, Tetapi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP PKB Yanuar Prihatin mengklarifikasi ucapan ketum partainya Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin yang mengusulkan jabatan gubernur bisa dihapuskan di Indonesia.
Menurut dia, usulan utama dari Gus Muhaimin sebenarnya penghapusan pemilihan gubernur secara langsung, bukan pada penghapusan jabatan.
"Penghapusan jabatan gubernur bukan hal pokok dan prioritas. Bisa iya, bisa juga tidak," kata Yanuar melalui layanan pesan kepada awak media, Rabu (1/2).
Wakil Ketua Komisi II DPR RI itu beralasan pemilihan langsung gubernur sebenarnya memang perlu ditinjau ulang.
Sebab, kata dia, pemilihan langsung di tingkat provinsi itu menghasilkan pragmatisme yang levelnya masuk tingkat membahayakan demokrasi, moral, mental, dan akhlak para elite serta masyarakat.
Menurutnya, solusi dari hal tersebut ialah memangkas pemilihan langsung di tingkat provinsi.
"Jadi, peluang untuk mengurangi materialisme dan pragmatisme politik menjadi berkurang dalam pilkada, yakni dalam pilkada di tingkat provinsi," ujar Yanuar.
Toh, kata alumnus Universitas Indonesia (UI) itu, Indonesia menerapkan konsep otonomi daerah yang bertumpu pada kabupaten atau kota dan bukan di provinsi.
Politikus PKB Yanuar Prihatin menjelaskan maksud ketumnya Muhaimin Iskandar ketika mengusulkan jabatan gubernur dihapus. Ternyata seperti ini.
- Anies dan Cak Imin Kompak Sebut Koalisi Perubahan Selesai
- PKB Gabung dengan Koalisi Prabowo?
- Anies: Selamat Menjalankan Amanat Konstitusi
- Anies Malam-malam Datangi Kantor PKB, Ini Pembahasannya
- Pascaputusan MK, Cak Imin Kumpulkan Elite PKB
- MK Tolak Permohonan AMIN, Tiga Hakim Konstitusi Ajukan Pendapat Berbeda