Menyasar Lidah Milenial, UMKM Kuliner Betawi Harus Lebih Kreatif

Menyasar Lidah Milenial, UMKM Kuliner Betawi Harus Lebih Kreatif
Talkshow & Cooking Competition Kuliner Betawi. Foto: Ipol

jpnn.com, JAKARTA - Kuliner Betawi memiliki nama-nama jenaka dan mampu membuat penasaran, di antaranya Sayur Belande Kecebur Lumpur, Sayur Bebanci, Nasi Begane, dan Bubur Ase.

Beragam kuliner Betawi itu memiliki nilai jual tinggi yang harus dieksplorasi menyesuaikan dengan zamannya.

Namun sayang, masih banyak kuliner khas Jakarta itu hilang keberadaannya tergerus zaman karena tidak ada upaya melestarikannya.

Nah, guna melestarikannya, situs berita Ipol dan Indoposonline menyelenggarakan talkshow & Cooking Competition bertajuk 'Perayaan Kreativitas & Inovasi Kuliner Betawi' di The Sultan Hotel & Residence Jakarta pada Rabu (1/12).

Dalam kegiatan tersebut dibagikan rahasia gizi kuliner Betawi dalam menyediakan makanan sehat di masa pandemi, serta menumbuhkan imun tubuh agar kuat melawan Covid-19.

Selain itu UMKM kuliner juga harus mampu survive bahkan menjadi sumber utama mata pencarian sebagian masyarakat. Lalu, bagaimana pula kuliner Betawi mampu bertahan dan berinovasi agar kekinian, dan mampu diminati generasi milenial dan generasi Z.

Narasumber yang dihadirkan dalam acara tersebut di antaranya Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta Fery Farhati Baswedan, sejarawan JJ Rizal, spesialis Gizi Klinik RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, dr. Gracia.

Kemudian, Kepala Dinas PPKUKM Pemda DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo, pelaku UMKM Kuliner Peraih Penghargaan Ibu Ibukota Awards , Nyimas Yusnaini, dan pegiat Media Sosial Randi Ferdiansyah.

UMKM kuliner Betawi harus lebih kreatif dan memberikan inovasi terbaru guna menyasar lidah para milenial.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News