Merdeka Belajar jadi Merek Dagang, Federasi Guru Takut Dimintai Royalti

Merdeka Belajar jadi Merek Dagang, Federasi Guru Takut Dimintai Royalti
Wakil Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim bicara soal Merdeka Belajar jadi merek dagang Sekolah Cikal. Foto: tangkapan layar/mesya

Satriwan juga mengkritisi konsep Merdeka Belajar ala Nadiem yang dinilai tidak jelas.

Paket kebijakan Merdeka Belajar hingga tahap lima ini masih diraba-raba kalangan pendidik. Lantaran naskah akademiknya belum ada.

Dia mencontohkan kaitannya Merdeka Belajar dengan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB).

"Saya ditanya murid saya, soal hubungan Merdeka Belajar dengan PPDB itu apa. Kalau Merdeka Belajar dengan Ujian Nasional (UN) saya bisa menjelaskan. Namun, dengan PPDB saya terus terang enggak bisa jawab karena naskah akademiknya belum ada sampai sekarang," terangnya.

Dia pun berharap Kemendikbud bisa memberikan penjelasan secara transparan tentang kaitan Merdeka Belajar yang dijadikan program pendidikan nasional dengan merek dagang Sekolah Cikal.

Jangan sampai negara malah memberikan fasilitas kepada perusahaan pendidkan swasta yang kualitasnya belum teruji.

"Satu hal lagi, kami butuh naskah akademik Merdeka Belajar. Sudah lima paket kebijakan yang dikeluarkan, tetapi penerapannya masih meraba-raba," tandasnya. (esy/jpnn)

Jargon Merdeka Belajar telah didaftarkan sebagai merek dagang PT Sekolah Cikal, Federasi Serikat Guru Indonesia alias FSGI merasa galau.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News