Mesir Kerasi Demonstran
Kamis, 27 Januari 2011 – 14:20 WIB
KAIRO - Pemerintah Mesir mulai bersikap keras terkait dengan meluasnya aksi massa anti pemerintahan yang telah memasuki hari kedua. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Mesir mengancam akan memerkarakan mereka yang terlibat dalam pengerahan massa. Ribuan orang bergabung dalam berbagai demonstrasi di seantero Mesir untuk menolak kekuasaan Presiden Hosni Mubarak. Aksi itu disebut-sebut sebagai protes terbesar di Mesir sejak kerusuhan terkait dengan isu roti pada 1977. Protes tersebut diinspirasi Revolusi Melati di Tunisia yang berhasil menjungkalkan Presiden Zine El Abidine Ben Ali setelah berkuasa selama 23 tahun.
"Tidak ada lagi gerakan-gerakan provokatif, protes, demonstrasi, atau long march. Semuanya akan dilarang," tulis pernyataan resmi Kemendagri kemarin (26/1) seperti dilansir Agence France-Presse. "Proses hukum akan diberlakukan kepada siapa pun yang terlibat. Mereka akan diadili," tambah pernyataan tersebut.
Baca Juga:
Kemendagri juga memerintah polisi membubarkan konsentrasi massa sekecil apa pun jika melihat sinyal akan melakukan demonstrasi. Kemarin ribuan polisi antihuru-hara dikerahkan di sejumlah kota, bukan hanya di Kairo, untuk mencegah demonstrasi.
Baca Juga:
KAIRO - Pemerintah Mesir mulai bersikap keras terkait dengan meluasnya aksi massa anti pemerintahan yang telah memasuki hari kedua. Kementerian Dalam
BERITA TERKAIT
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina
- Sukses Gelar Latihan Dasar Kepemimpinan 2024, PPI Jerman: Wadah Menuju Indonesia Emas
- Israel Siap Menyerbu Rafah, Gaza Bakal Makin Berdarah
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- Invasi Israel Mencapai Hari ke-200, Jumlah Korban Tewas Tembus 34 Ribu Jiwa
- 33 Ribu Pasukan NATO Siaga di Dekat Perbatasan Rusia