Miras Oplosan yang Bikin Miris

Banyak Makan Korban, Jadi Trend di Daerah

Miras Oplosan yang Bikin Miris
Miras Oplosan yang Bikin Miris
JAKARTA - Tren Minuman Keras (Miras) Oplosan menyeruak di daerah. Terutama di kota-kota pelosok di Pulau Jawa dan Bali. Diperkirakan, korban tewas akibat miras sudah mencapai angka seratusan. Dan ratusan lain sempat sekarat gara-gara minuman maut ini. Ironisnya, korban miras oplosan ini justru dari kalangan masyarakat tidak mampu.

Di penghujung bulan April lalu, ratusan korban miras Oplosan maut di Kota Salatiga demo mendatangi Kantor DPRD setempat. Mereka, melalui Forum Masyarakat Salatiga Peduli (FMSP) menuntut agar DPRD menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) menyusul banyaknya masyarakat di kota itu menjadi korban Miras oplosan maut. Mereka menuntut agar korban miras oplosan diberikan pengobatan gratis.

:TERKAIT Tuntutan ini, memang bisa membalikkan alur pikir waras. "Lha bagaimana, wong mereka itu sengaja minum miras, mereka itu orang foya-foya trus keracunan kok minta dibiayai negara," kata Mbah Samun seperti di kutip harian Radar Jogja mengomentari tuntutan warga di Salatiga itu.

Tetapi lain lagi dengan pendapat Santo Handojo. Koordinator FMSP Salatiga ini, berpendapat tragedi miras Salatiga yang merenggut nyawa 21 orang, dan ratusan orang lainnya klenger pada medio akhir April lalu merupakan tanggung jawab Pemkot setempat. Santo menilai, Pemkot lalai dan membiarkan peredaran miras oplosan secara bebas. "Karena itu, Pemkot Salatiga harus bertanggung jawab atas tragedi yang menimpa rakyatnya," kata Santo.

JAKARTA - Tren Minuman Keras (Miras) Oplosan menyeruak di daerah. Terutama di kota-kota pelosok di Pulau Jawa dan Bali. Diperkirakan, korban tewas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News