Miris, Ada Wilayah Terbelakang di Bogor Dekat Istana Cipanas

Miris, Ada Wilayah Terbelakang di Bogor Dekat Istana Cipanas
Anggota Komisi V DPR RI Mulyadi bersama Bupati Bogor Ade Yasin, dan Kepala Desa Wargajaya, Kecamatan Wargajaya, Sukamakmur, Ooy Tamami. Foto: ANTARA/M Fikri Setiawan

jpnn.com, BOGOR - Anggota Komisi V DPR Mulyadi menemukan fakta masih ada wilayah di Kabupaten Bogor, yang terbelakang dan letaknya tak jauh dari Istana Presiden Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Legislator asal Kabupaten Bogor itu mengaku miris mengetahui kenyataan itu.

"Karena ini daerah yang sebenarnya secara radius tidak jauh dari istana. Tetapi kenapa harus terbelakang," ungkap Mulyadi saat mendampingi Bupati Bogor Ade Yasin meninjau Jalur Sukamakmur, yang selama ini menjadi jalan alternatif menuju Cipanas- Cianjur, Sabtu.

Mulyadi menyebut berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kecamatan Sukamakmur memiliki indeks pembangunan manusia (IPM) 52,23 poin, di bawah rata-rata IPM Kabupaten Bogor 69,12 poin.

Kecamatan Sukamakmur bahkan memiliki nilai IPM terendah dari 40 kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor.

Dia menganggap solusi yang perlu dilakukan pemerintah yaitu membangun jalur utama di kawasan tersebut, yakni Jalur Puncak II atau Poros Tengah Timur (PTT).

Mulyadi yang juga merupakan Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR mengaku sempat memperjuangkan pembangunan Jalur Puncak II dalam APBN tahun 2021, tetapi upaya tersebut tak berhasil ketika sudah melakukan pembahasan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Dia menyebutkan ke depan proses pengajuannya mengalami hal serupa, politikus Partai Gerindra itu akan mencicil pembangunan Jalan Puncak II menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) setiap tahunnya.

Anggota DPR Mulyadi menemukan fakta masih ada wilayah di Kabupaten Bogor, yang terbelakang dan letaknya tak jauh dari Istana Cipanas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News