Mohon Doanya untuk Defia Rosmaniar

Mohon Doanya untuk Defia Rosmaniar
Defia Rosmaniar (kiri) atlet Taekwondo menyambangi tempat ia berlatih di aula Koni Kota Bogor, Jumat (31/8). Foto: Fadli/Metropolitan/JPG

jpnn.com - Setiap kali gelaran Asian Games 2018 diingat, nama Defia Rosmaniar pasti akan muncul. Semua akan mengingat bahwa perempuan asal Bogor itulah yang mempersembahkan medali emas pertama bagi Indonesia di Asian Games 2018.

Defia menyumbangkan medali emas dari arena taekwondo. Nama Defia memang pantas untuk terus diingat. Bukan hanya karena prestasinya. Melainkan, juga jalan bagi gadis 23 tahun itu untuk mencapai titik tertinggi sangat berliku. Berdarah dan penuh air mata.

”Ketika harus ikut latihan keluar, dia itu sebenarnya sering mengerang kesakitan. Cuma, dia sembunyikan dari saya,” ungkap Kaswati, ibunda Defia.

Perempuan 54 tahun itu menyebut anaknya tak pernah mengeluhkan kondisinya. Kaswati menduga anaknya tersebut tak ingin ibunya tahu bahwa dirinya sakit karena latihan.

Defia tidak ingin membuat hatinya cemas. Apalagi, sang ibu juga sempat tak mengizinkan anak gadisnya itu berlatih taekwondo.

”Dia tidak mau ibunya tahu dia sakit. Tapi, giliran dapat juara, baru dia kasih tahu. Mungkin dia tidak ingin menyusahkan orang tuanya,” kisah perempuan penjual bibit tanaman tersebut.

Cerita seperti itu berlangsung bertahun-tahun. Namun, Defia tak pernah surut untuk terus berlatih, berlatih, dan berlatih demi mengejar prestasi.

Tekad itu pula yang mengantarkan dia meraih medali emas. Padahal, seperti yang sudah berulang-ulang diberitakan, Defia sempat mengalami kondisi yang sangat berat menjelang Asian Games.

Defia Rosmaniar, nama yang itu akan selalu lekat dalam ingatan kolektif tentang Asian Games 2018.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News