MPR Gunakan Seni Budaya Banyumasan untuk Sosialisasi 4 Pilar

MPR Gunakan Seni Budaya Banyumasan untuk Sosialisasi 4 Pilar
Garuda Pancasila. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, PURWOKERTO - Sosialisasi melalui pentas seni budaya menjadi salah satu cara MPR RI untuk menyosialisasikan Empat Pilar (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika). Penggunaan seni budaya untuk sosialisasi Empat Pilar juga sebagai bentuk apresiasi MPR terhadap warisan budaya yang sudah menjadi kekayaan intelektual bangsa Indonesia.

Dalam rangka itu pula MPR menggelar Sosialisasi Empat Pilar melalui pertinjukan Seni Budaya Banyumasan di Purwokerto, Jawa Tengah, Minggu (10/12). MPR bekerja sama dengan Pemerintah Kabupayen Banyumas untuk menggelar pertunjukan kesenian ebeg atau kuda lumping dan kentongan.

“Ini adalah salah satu pagelaran seni budaya yang sudah diselenggarakan oleh MPR," kata Kepala Bagian Pemberitaan Sekretariat MPR RI Muhamad Jaya, S.IP., M.Si saat menyampaikan laporan selaku ketua penyelenggara kegiatan Seni Budaya Banyumasan di Desa Beji, Purwokerto.

Lebih lanjut Muhamad Jaya mengungkapkan, sosialisasi melalui seni budaya merupakan salah satu dari berbagai metode yang sudah dilaksanakan. Sosialisasi Empat Pilar sudah dilakukan dengan berbagai metode.

“Karena seni budaya nusantara sangat variatif, maka saat MPR melakukan sosialisasi melalui metode ini akan disesuaikan dengan budaya masing-masing daerah untuk mempertahankan persatuan serta menjaga masuknya beragam budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia sehingga perlu diperkuat lagi kebinekaan kita," jelasnya.

Pertunjukan Seni Budaya Banyumasan itu dibuka oleh anggota MPR RI dari Fraksi Partai NasDem Drs. Fadholi. Kegiatan itu juga dihadiri anggota DPRD Kabupaten Banyumas, Kepala Bagian Pemberitaan Sekretariat MPR RI, Muhamad Jaya, S.IP., M.Si dan wartawan senior Sugeng Suparwoto sebagai narasumber sosialisasi.

Fadholi yang juga anggota Badan Anggaran MPR dalam sambutannya mengatakan, pertunjukan Seni Budaya Banyumasan itu merupakan upaya menjaga kerukunan dan ketenteraman sebagaimana  filosofi yang terkandung dalam kesenian ebeg untuk menjaga kekompakan antara penari dan musik. ”Dan berharap agar kita dapat menjaga kebhinnekaan serta mempertahankan NKRI," kata Fadholi.

Dalam kesempatan yang sama, Sugeng Suparwoto sebagai narasumber sosialisasi mengatakan, Indonesia bisa kukuh berdiri karena memiliki Pancasila. Karena itu dia mengharapkan sosialisasi Empat Pilar MPR RI lebih digalakkan lagi agar bangsa ini tidak tergerus oleh masuknya kebudayaan asing. 

MPR menggunakan pertunjukan seni dan budaya tradisional untuk menyosialisasikan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News