MPR Sosialisasi Pancasila Lewat Pagelaran Wayang Kulit

MPR Sosialisasi Pancasila Lewat Pagelaran Wayang Kulit
Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR, Zainut Tauhid Sa’adi menyerahkan sosok lakon kepada dalang Ki Gandhik Wayah Soegino sebelum pagelaran wayang kulit, Minggu (7/8) malam. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, BREBES - ‘Bawor Dadi Ratu’ lakon wayang kulit digelar di Lapangan Desa Wanatirta, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Minggu (7/10/2018).

Lakon ini biasa dibawakan dalam pertunjukan wayang kulit bagi masyarakat Banyumas yang berkisah Bagong dalam sebuah masa menjadi raja. Bisa jadi ceritanya mirip ‘Petruk Dadi Ratu’ yang sangat popular. Pertunjukan wayang kulit malam itu terselenggara berkat kerja sama MPR dengan pemerintah kabupaten setempat.

Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR, Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan MPR menggelar wayang kulit untuk menyosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Ini merupakan salah satu metode sosialisasi”, ujar anggota Fraksi PPP di MPR itu. Metode lain disebutkan seperti lewat lomba cerdas cermat, seminar, diskusi, outbond, debat konstitusi, dan focus of group discussion. 

MPR Sosialisasi Pancasila Lewat Pagelaran Wayang Kulit

Sebagai seni budaya yang populer bagi masyarakat Jawa, Zainut Tauhid menyebut penyampaian Empat Pilar lewat pertunjukan wayang kulit juga digelar di banyak daerah. Meski demikian sosialisasi lewat seni budaya yang lain juga dilakukan.

“Disesuaikan dengan budaya masyarakat setempat,” ujarnya.

“Sehingga pementasan seni budaya yang dilakukan oleh MPR beragam seperti Bhinneka Tunggal Ika,” tambahnya.

Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan MPR menggelar wayang kulit untuk menyosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News