Mubarok: Boediono Bukan Neo-Liberalis
Rabu, 13 Mei 2009 – 18:28 WIB
JAKARTA - Tampaknya, urusan citra personal Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono sudah menjadi urusan Partai Demokrat. Bahkan menyangkut masalah paham ekonomi Boediono pun, petinggi Demokrat harus memberikan klarifikasi. Ditegaskan Mubarok pula, dalam proses pengambilan keputusan, tetaplah SBY yang akan dominan nantinya, dan bukan Boediono. SBY sendiri, katanya, yang jelas bukan penganut paham ekonomi pasar bebas.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat (DPP PD) Achmad Mubarok membantah anggapan sejumlah kalangan yang menyebut Boediono berpaham neo-liberalisme. Dia mengaku sudah bertanya langsung mengenai hal ini kepada Boediono. Guru Besar Fakultas Ekonomi UGM itu, kata Mubarok, menjawab bahwa dirinya tidak pro ekonomi pasar.
Baca Juga:
"Tapi dikatakannya, tak mungkin menutup ekonomi pasar dan berkomitmen memperkuat ekonomi kerakyatan," cerita Mubarok dalam diskusi yang digelar di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Senayan, Rabu (13/5).
Baca Juga:
JAKARTA - Tampaknya, urusan citra personal Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono sudah menjadi urusan Partai Demokrat. Bahkan menyangkut masalah
BERITA TERKAIT
- Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad Ajak Rakyat Indonesia Menjaga Harmonisasi Usai Pemilu
- Sengketa Pemilu: Menkeu Sri Mulyani Dianggap Membohongi Publik dan Hakim MK
- Penyanyi Uchie Gopol Siap Maju di Pilkada Kabupaten Bogor
- Pimpinan DPRD Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Habiskan Rp 22 Miliar
- LSI: 71,2 Persen Publik Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024
- DPR Apresiasi Langkah Nyata Pemerintah RI Cegah Dampak Konflik Timur Tengah