Muhammad Nuh Setelah Tak Jadi Menteri
Dedikasikan Diri Kembangkan Kombinasi Ilmu Kedokteran dan Teknik
Sabtu, 23 Mei 2015 – 18:51 WIB
Bagi Nuh, jalannya tetap di kampus. Menghabiskan waktu dengan cara mengajar, meneliti, dan membaca itu adalah rangkaian kegiatan yang tak tergantikan. Dalam sehari, Nuh selalu menyempatkan membaca.
Buku terakhir yang dibacanya adalah Return on Character karya Fried Kiel yang diterbitkan Harvard Business Review. Dalam buku tersebut diceritakan bagaimana pengembangan ilmu juga penting dibarengi oleh pengembangan karakter. Dengan pengembangan karakter, ke depan bukan hanya status hidup yang didapat, tapi juga kemuliaan dan kesejahteraan.(***)
Setelah tidak lagi menjabat menteri pendidikan dan kebudayaan, Muhammad Nuh kembali ke kampusnya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Tidak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri