Muhammadiyah Akan Tetap Kritis ke Pemerintah
Din Tegaskan Tak Berubah Sikap
Kamis, 08 Juli 2010 – 01:56 WIB
JOGJA - Din Syamsuddin dikenal sangat kritis terhadap pemerintahan SBY. Sikapnya yang kerap berseberangan dengan pemerintah itu dianggap sering menyulitkan Muhammadiyah. Bahkan, sikap Din yang mengambil jarak dengan pemerintah itu nyaris menjadi batu sandungan dalam proses terpilihnya kembali sebagai ketua umum. "Saya tidak akan berhenti mengkritik pemerintah kalau memang mereka salah," ujarnya. Menurut Din, kritik ini sebagai sikap Muhammadiyah menyayangi pemerintah. Dengan adanya kritik tersebut, terserah bagaimana pemerintah menyikapi Muhammadiyah.
Apakah Din akan berubah sikap setelah menjadi ketum periode kedua? Din menegaskan bahwa Muhammadiyah tetap bersikap loyal kritis seperti sebelumnya. "Watak Muhammadiyah adalah proporsional," jelas Din setelah diarak pendukungnya seusai terpilih kembali.
Komitmen Muhammadiyah membangun negara tidak perlu diragukan. Menurut dia, Muhammadiyah yang didirikan Ahmad Dahlan pada 1912 ikut mendirikan negara. Komitmen terhadap negara dan pemerintah bersifat substansif, institusional, dan sejati. Siapa pun presidennya, jelas Din, Muhammadiyah selama lima tahun ke depan tetap menjalankan misi sebagai organisasi dakwah. Yakni, amar makruf nahi mungkar.
Baca Juga:
Tokoh berusia 52 tahun itu juga memastikan Muhammadiyah tidak punya hubungan dengan partai politik. Sedangkan politik yang dianut Muhammadiyah adalah politik kebangsaan yang tidak dilakukan partai politik.
JOGJA - Din Syamsuddin dikenal sangat kritis terhadap pemerintahan SBY. Sikapnya yang kerap berseberangan dengan pemerintah itu dianggap sering menyulitkan
BERITA TERKAIT
- LDII Sampaikan 5 Permintaan untuk Presiden dan Wapres Terpilih Prabowo-Gibran
- Komisi II DPR RI Dorong Revisi UU Pemilu di Awal Periode 2024-2029
- PDIP Menggugat KPU ke PTUN, Arief Poyuono Bakal Ajukan Gugatan Intervensi
- Profil Paulus Waterpauw, Tokoh Besar yang Masuk Bursa Calon Gubernur Papua
- Hidayat Nur Wahid Soroti Dissenting Opinion 3 Hakim MK, Begini Catatannya
- Sesuai Dengan Putusan MK, Mayoritas Responden Tolak Pilpres 2024 Ulang