MUI: Jangan Buru-buru Sebut Gafatar Sesat
jpnn.com - JAKARTA - Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI), Syafiq Hasyim tidak setuju dengan label "ajaran sesat" yang disematkan kepada Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Pasalnya, masih banyak yang belum diketahui mengenai komunitas tersebut.
Menurutnya, selama ini Gafatar hanya disebut-sebut sebagai reinkarnasi dari komunitas Milah Abraham (Komar) pimpinan Ahmad Musadeq. Meski begitu, belum tentu ajaran kedua kelompok ini sama.
"Itu perlu dibuktikan. Kalau tentang Ahmad Moshaddeq alias Musaddeq alias Musadek alias Abdusalam, MUI sudah lama mengatakan itu sesat. Kalau Gafatar itu sesat, itu harus dibuktikan," ujar dia di Kantor Lembaga Hukum Jakarta (LBH), Jl.Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, (25/1).
Mengenai fatwa dari MUI senidir, dia mengimbau sebaiknya dimaknai sebagai sebuah rekomendasi saja. Pasalnya, fatwa bukan lah undang-undang yang memiliki kekuatan hukum tetap.
"Rekomendasi itu, siapa saja boleh rekomendasi. Fatwa digunakan seperti UU, itu keliru," tambahnya. (Mg4/jpnn)
JAKARTA - Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI), Syafiq Hasyim tidak setuju dengan label "ajaran sesat" yang disematkan kepada Gerakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemenkes Butuh 5.500 Tenaga Kerja untuk 4 RS Baru Milik Pemerintah
- Sesmenpora: PPPK Bukan ASN Nomor Dua
- Menteri Anas Singgung Lagi PPPK Part Time, 20% Jatah Guru Swasta
- 5 Berita Terpopuler: Pemerintah Buka Data yang Bikin Kaget, Semoga Sisa Honorer Diangkat ASN
- Kemendikbudristek & Go Study China Berkolaborasi, Dirjen Kiki: Harus Saling Mendukung
- Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif