Muslim Sri Lanka Terus Jadi Sasaran, Polisi dan Tentara Tak Berdaya

Muslim Sri Lanka Terus Jadi Sasaran, Polisi dan Tentara Tak Berdaya
Polisi Sri Lanka melintas di depan sebuah masijd yang dirusak dalam kerusuhan di Minuwangoda, Sri Lanka. Foto: AFP

Politisi maupun kaum muslim geram dengan eskalasi konflik sosial beberapa hari terakhir. Aparat yang berjaga dengan senjata laras panjang ternyata tak bisa menakuti massa. Petugas di lapangan malah seperti takut dengan ribuan orang yang mengamuk.

''Di luar, polisi dan tentara berjaga. Namun, mereka juga tak membantu memadamkan api. Mereka membiarkan tiga pegawai saya terluka saat ingin keluar dari pabrik,'' ucap Ashraf Jifthty. Pabriknya, Diamond Pasta Private Limited, juga menjadi sasaran kemarahan masyarakat.

Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe menuding ada oknum yang memanfaatkan keresahan masyarakat untuk memancing keributan. Menurut laporan, sebagian besar keributan dimulai geng sepeda motor.

Pengamat politik Victor Ivan mencurigai kericuhan tersebut sebagai gerakan politis. Dia percaya oposisi pemerintah ingin memanfaatkan masalah tersebut untuk memperburuk citra pertahana.

''Sudah ada bukti yang muncul. Salah seorang tokoh oposisi level rendah terbukti menghasut penduduk untuk melakukan kekerasan,'' tegasnya.

Namun, pemerintah Sri Lanka tak berbuat banyak. Mereka tetap memblokir aplikasi media sosial. Kali ini ditambah Twitter. (bil/c14/dos)

Simak Juga Video Pilihan Redaksi:


Langkah yang diambil pemerintah Sri Lanka untuk meredakan ketegangan sosial tak lagi manjur. Tensi di beberapa daerah sudah memuncak dan merenggut korban jiwa pertama


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News