Negara Terancam Resesi, HNW Minta Realisasi Bansos Diberikan Secara Tunai

Negara Terancam Resesi, HNW Minta Realisasi Bansos Diberikan Secara Tunai
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid. Foto: Humas MPR

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengapresiasi realisasi bantuan sosial (Bansos) di Kementerian Sosial yang sudah mencapai 65 persen.

Namun dia mendorong bantuan itu tidak hanya diberikan dalam bentuk sembako tetapi juga berupa uang tunai. Sebab, beban masyarakat di tengah ancaman resesi ekonomi semakin berat.

Selain untuk memastikan berputarnya roda perekonomian, langkah tersebut juga diharapkan meningkatkan konsumsi masyarakat di kuartal III 2020 yang tersisa satu bulan ini.

“Dibutuhkan bantuan langsung tunai dari pemerintah untuk meningkatkan daya beli," kata Hidayat usai rapat kerja Komisi VIII dengan Kemensos RI, Kamis (3/9).

Menurutnya, bantuan sembako tidak akan berpengaruh signifikan karena tidak terjadi transaksi ekonomi di masyarakat. Sedangkan bantuan langsung tunai, selain mendorong konsumsi juga lebih aman dari penyimpangan dan korupsi oleh oknum penyalur.

HNW -panggilan Hidayat Nur Wahid juga memberikan catatan agar Kemensos terus memperbaiki akurasi data penerima bantuan sosial, serta melaksanakan hasil evaluasi distribusi bantuan agar tidak ada persoalan lagi dalam pelaksanaan berikutnya.

Dia menambahkan bahwa realisasi anggaran perlindungan sosial dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang mencapai 65% hingga 3 September 2020, sudah cukup bagus. Tetapi itu harus terus ditingkatkan terutama di kuartal III guna mencegah Indonesia masuk ke dalam resesi dengan segala dampak buruknya.(*/jpnn)

Pimpinan MPR RI dari PKS meminta skema bansos diberikan secara tunai agar konsumsi masyarakat meningkat.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News