Nestapa Keluarga Serka Bayu, Korban Tabrakan Maut KA di Pemalang

Pulang untuk Pamit dan Pindah Rumah

Nestapa Keluarga Serka Bayu, Korban Tabrakan Maut KA di Pemalang
Nestapa Keluarga Serka Bayu, Korban Tabrakan Maut KA di Pemalang
 

Krisdwianto mengetahui terjadinya kecelakaan yang menimpa keluarga adiknya dari berita TV pada pukul 07.00. Mengetahui Bayu, Yeni, dan Tian "panggilan Sebastian"  sedang dalam perjalanan ke Semarang dengan menumpang KA Senja Utama, dia segera mencari informasi via internet. "Semula kami dapat info Serka Bayu dirawat di RS St Maria. Namun setelah kami cek, ternyata kami temukan di RS Ashari Pemalang, sudah meninggal dunia," paparnya.

 

Keluarga mengaku pasrah dan tidak akan menuntut PT KAI atas musibah itu. Namun, dia menyesalkan berulang-ulangnya musibah seperti itu dengan korban banyak. PT KAI diharapkan segera melakukan evaluasi untuk memperbaiki kinerja manajerial maupun karyawannya. "Saya pikir, banyaknya kecelakaan kereta api itu membuktikan amburadulnya kinerja PT KAI. Keterangan yang saya peroleh dari lokasi kejadian mengatakan, kecelakaan itu akibat petugas sinyalnya orang baru," kata Yohanes Eko Utama, kakak Yeni yang lain."

Duka mendalam juga menyelimuti keluarga Pratu Heru Pramono, anggota TNI Yonif 320 Badak Putih, Pandeglang, Banten. Pasalnya, Pratu Heru yang sedianya Sabtu (2/10) sore melamar calon istri, ikut menjadi korban tewas dalam kecelakaan KA Senja Utama dan Argo Bromo Anggrek itu. Padahal, segala persiapan sudah dilakukan, termasuk ubo rampe seserahan untuk lamaran.

Namun, kepulangan Pratu Heru ke Kudus bukan untuk melamar sang kekasih, melainkan dia ikut tewas. Kemarin (3/10) jenazah pria 26 tahun itu dimakamkan di Pemakaman Umum Sentul di Desa Dersalam, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus.

Siapa yang menyangka kepulangan Serka Yohanes Bian Bayu Sakti, 33;  bersama istri, Marieta Catur Yeni Septanti, 29;  dan anak tunggal mereka,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News