Netralitas Mahfud

Netralitas Mahfud
Foto/ilustrasi: disway.id

'Netral' bagi Pak Mahfud bukan berarti harus menjauh dari pihak-pihak yang berseberangan. 'Netral' baginya adalah membuka diri bagi keduanya.

Baca Juga:

Karena itu ketika saya datang beliau pun menerima. Padahal seminggu ini saya memutuskan untuk tidak netral. Khusus dalam sikap politik. Bukan dalam berjurnalistik. Atau yang lain-lain.

Pun ketika Ustaz Yusuf Mansur datang Pak Mahfud menerimanya. Padahal ustaz itu sudah agak lama tidak netral: memihak 01.

Diskusi saya dengan Pak Mahfud pun menjadi bisa sangat profesional. Ketika saya tanya apakah foto kami itu bisa disiarkan, beliau malah bilang: "Saya sendiri pun akan menyiarkannya".

Dan ternyata benar. Beliau meng-upload foto itu. Di akun Twitter beliau.

Sebaliknya saya. Tidak mengunggah foto itu di akun Twitter saya.

Tentu. Saya kan tidak punya Twitter lagi. Entah mengapa Twitter saya raib. Pekan lalu. Yang followernya lebih dari 2,2 juta itu.

Saya coba hidupkan lagi. Dengan followers baru. Baru beberapa jam sudah diraibkan lagi. Ya sudah.

Saya pun bisa membayangkan apa yang diucapkan Pak Mahfud kepada Ustaz YM. Intinya saya bersyukur. Masih ada orang yang memilih netral. Di tengah pergulatan terkeras seperti ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News