Ngopi Bareng Milenial, Semakin Pahit Kian Nikmat

Ngopi Bareng Milenial, Semakin Pahit Kian Nikmat
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat mengunjungi sebuah warung kopi, Sinopis Creative Space di bilangan Jalan Pelajar Pejuang 45, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/2) malam. Foto: Ist

Dari warung kopi, Kang Fey berujar beragam kreasi, kreativitas, ide bisa dikelola menjadi pergerakan positif. Berangkat dari pergerakan kopi, kata Kang Fey, ada suatu yang menarik yang dimulai dari budidaya sampai bagaimana bisa diminum. Kang Fey juga mengungkap bahwa siklus kopi ini sangat memberikan kontribusi positif bagi manusia.

"Circle-nya manusia selamatkan kopi, kopi selamatkan hutan, dan hutan kembali menyelamatkan manusia. Satu pohon menyuplai oksigen untuk 10 orang," ungkap Kang Fey.

Dia menjelaskan kopi tidak produktif kalau kebun atau hutan tempatnya tumbuh menyerap lebih dari 40 persen matahari. Jadi, butuh pohon pelindung. "Kalau kami menyebutnya hutan kopi. Dan yang perlu diketahui akar pohon kopi bisa menahan longsor selama 20 tahun," ungkapnya.

Kang Fey berujar, berdasar sebuat riset ada 1,6 juta hektar kebun kopi di Indonesia yang bisa menghasilkan 1000 ton per hari. Dari sisi konsumsi, Kang Fey mengatakan Indonesia masih kekurangan sekitar 200 hingga 500 ton per hari. "Dari perbandingan orang merokok dan minum kopi, masih banyak yang minum kopi. Ada sekitar 60 juta penduduk Indonesia ngopi," katanya.

Dia menjelaskan satu orang Indonesia mengonsumsi kopi lebih dari 20 gram setiap hari. Jika dikalikan dengan jumlah orang yang ngopi, berarti sehari bisa menghabiskan 1200 ton.

"Kalau dikonsumsi sama orang Indonesia masih kurang 200 ton. Ini belum lagi spesial kopi yang diekspor ke luar sekitar 300 ton. Artinya bisa kekurangan 500 ton per hari," jelasnya.

Nah, Kang Fey juga menyatakan bahwa pada akhirnya banyak pula kopi-kopi yang beredar karena dicampur jagung dan beras. "Secara produktivitas pembudayaan kopi masih kurang namun dengan adanya pegiat kopi, kedai kopi, itu sangat membantu (meningkatkan produktivitas)," kata Kang Fe.

Salah satu petani kopi, Tio, mengatakan sebenarnya konsumsi kopi di Indonesia memang tinggi. Namun, ujar Tio, ada pula yang mengonsumi yang bukan kopi sebenarnya. "Konsumsi di Jawa masih 1,5 kilogram per orang per tahun. Kopi produksi petani adalah dorongan besar peningkatan konsumsi," kata Tio yang sudah menanam kopi sejak 2009, ini.

Mengisi malam yang dingin di Kota Bandung, Jawa Barat, bisa dilakukan dengan ngopi bareng teman-teman sejawat. Selain bersantai, ngopi bareng juga bisa memunculkan kreativitas, inspirasi, dan ajang mengeluarkan serta menyalurkan ide dan gagasan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News