Ocehan Soal Jilbab Dikecam, Presiden Afghanistan Minta Maaf

Ocehan Soal Jilbab Dikecam, Presiden Afghanistan Minta Maaf
Presiden Joko Widodo dan Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani. Foto: Setkab.go.id

jpnn.com, KABUL - Presiden Afghanistan Ashraf Ghani meminta maaf kepada wanita secara umum karena ucapan yang dia buat akhir pekan lalu.

Pada hari Sabtu (2/12), Ashraf Ghani menanggapi tudingan bahwa beberapa pejabat pemerintah memiliki hubungan dengan apa yang disebut ISIS.

Dia tegas meminta para penuding menunjukkan bukti. Jika tidak bisa, maka mereka sebaiknya memakai jilbab saja, merujuk pada ciri khas sebagian besar wanita di Afghanistan.

Komentarnya ini memancing reaksi keras karena dianggap melekatkan kaum hawa dengan sifat penakut atau pengecut.

Menyadari persepsi yang ditimbulkan pernyataan tersebut, Ghani kemudian meminta maaf kepada seluruh kaum hawa di negerinya. Sayang, pengganti Hamid Karzai itu tak menyampaikan permintaan maafnya secara langsung.

Dalam sebuah pernyataan, istana kepresidenan Afghanistan mengatakan, "Presiden adalah advokat hak perempuan yang sangat menonjol dan telah mengambil langkah unik untuk memperkuat dan mempertahankan posisi mereka sejak masa jabatannya sebagai presiden Afghanistan,".

Pihak istana pun berkilah penggunaan kata jilbab wanita oleh Ghani telah disalahartikan. "Ini adalah pepatah umum yang tidak pernah bertujuan untuk menyinggung tempat wanita yang sangat berharga di negara ini," tambahnya.

Free Women Writers, sebuah organisasi yang mendukung penulis wanita di Afghanistan, memberikan tanggapan atas komentar Ghani di Facebook.

Komentarnya ini memancing reaksi keras karena dianggap melekatkan kaum hawa dengan sifat penakut atau pengecut

Sumber RMOL.co

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News