Oman Fathurahman, Peneliti Manuskrip Kuno Islam Pertama di Indonesia

Terpincut Naskah Keramat, Ternyata Catatan Utang Raja

Oman Fathurahman, Peneliti Manuskrip Kuno Islam Pertama di Indonesia
Oman Fathurahman, Peneliti Manuskrip Kuno Islam Pertama di Indonesia
 

Ayah Fadli Husnul Rahman, 14; Alif Al Faini Rahman, 11; dan Ziddane Asykura Rahman, 7, itu menuturkan, dirinya tidak mengalami persoalan jika naskah-naskah kuno tersebut ditulis dalam bahasa Arab. Sebab, dirinya adalah lulusan Bahasa dan Sastra Arab UIN. "Tapi, jika ditulis dengan huruf-huruf adat, saya perlu bantuan," ungkap suami Husnayah al Hudayah tersebut. Dalam kasus itu, dia harus meminta bantuan mahasiswa yang tersebar di penjuru tanah air.

 

Oman merupakan ahli filologi (ilmu yang mempelajari naskah kuno) spesialis naskah agama Islam pertama di Indonesia. Karirnya sebagai peneliti dan dosen filologi datang begitu saja. Sama sekali tidak direncanakan.

 

Dia mengungkapkan, selama kuliah S-1 di jurusan bahasa dan sastra Arab, tidak terbayang dirinya akan bergelut dalam dunia manuskrip kuno. Sebab, profesi tersebut benar-benar asing bagi dirinya.

 

Tapi, nasib berkata lain. Beberapa saat setelah diwisuda pada 1994, Oman ditawari salah seorang dosennya, Prof Nabilah Lubis, untuk masuk menjadi tim penyusun sebuah buku. Waktu itu, dia mendapat tawaran untuk mentranskrip manuskrip kuno dari Makassar. Judul buku kuno itu adalah Zubdatul Asrar karya Syekh Yusuf Al Makassari yang dibuat pada abad ke-17.

Tak banyak ahli filologi (ilmu yang mempelajari manuskrip kuno) spesialis agama Islam. Orang Indonesia pertama yang menekuninya adalah Oman Fathurahman,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News