Ongko Laokao

Oleh: Dahlan Iskan

Ongko Laokao
Dahlan Iskan (kiri) saat melayat ke rumah duka Ongko Prawiro. Foto: Disway

jpnn.com - KETUA kelenteng se Indonesia meninggalkan kita: Ongko Prawiro. Orang kaya itu meninggal dunia: pemilik pabrik kertas PT Jaya Kertas.

Saya mesong –melayat dalam bahasa daerah Hokkian– kemarin. Kantornya hanya sepelemparan batu dari kantor saya: dulu, di Jalan Kembang Jepun –pecinannya Surabaya.

Hampir 1.000 kelenteng di bawah koordinasinya. Ia jadi Ketua Umum Perhimpunan Tempat Ibadah Tri Dharma (PTITD) se- Indonesia. Juga Ketua Umum Majelis Rohaniwan Tri Dharma Se-Indonesia (Martrisia).

Memang tidak semua dari lebih 1.000 kelenteng mau bergabung di situ. Kelenteng Tuban yang lagi bertengkar hebat itu di luarnya.

Ongko (???) sudah kaya sejak dari papanya: "separo Kembang Jepun itu milik papanya" ujar yang melebih-lebihkan.

Kelenteng tempatnya sembahyang ada di pojok jalan itu –tinggal belok kiri sedikit: Kelenteng Dukuh. Dekat kampung Arab di Ampel. Tidak jauh dari kelenteng itu pernah terjadi penembakan dramatis di seputar perebutan harta di keluarga sangat kaya lainnya.

Baca Juga:

Ongko sendiri meninggal dunia dengan damai: di usia 75 tahun. Rabu 12 Januari 2022. Minggu sore sebelumnya dadanya terasa sesak. Ia tahu jantungnya bermasalah. Anak-anaknya memaksa sang papa ke rumah sakit.

Salah satu menantunya adalah direktur Rumah Sakit Adi Husada, Surabaya. Tidak jauh dari rumah Ongko di Jalan Kertajaya Indah.

Ongko Prawiro meninggal dunia dengan damai: di usia 75 tahun. Rabu 12 Januari 2022. Minggu sore sebelumnya dadanya terasa sesak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News